Bisnis.com, JAKARTA — Saham emiten milik bos baja Gwie Gunawan, PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk. (GDST) masih layak dicermati seiring momentum bullish yang kuat.
Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan, secara teknikal pada weekly chart terlihat indikator MACD terbuka ke atas di zona positif yang merekomendasikan kuatnya momentum bullish. “Namun untuk mengonfirmasi tren bullish lanjutan, GDST perlu mengalami kenaikan melewati resisten Rp147,” jelasnya kepada Bisnis, dikutip Rabu (31/8/2022).
Dia melanjutkan, selama masih di bawah itu, saham GDST cenderung berpotensi konsolidasi terlebih dahulu. Sebelumnya, Analis Teknikal MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan, GDST pergerakannya cenderung sideways, sehingga perlu diperhatikan lebih lanjut dari sisi volume yang secara historis tidak begitu besar.
“Dari sisi teknikal, kami memperkirakan GDST rawan koreksi terlebih dahulu,” ucap Herditya kepada Bisnis, dikutip Senin (30/8/2022). GDST mencatatkan kinerja penjualan Rp1,22 triliun dan laba sebelum pajak Rp170 miliar pada semester I/2022, sejalan dengan pertumbuhan konsumsi baja yang mencapai 5 persen hingga 6 persen.
Dalam pemberitaan Bisnis sebelumnya, Direktur Utama Gunawan Dianjaya Steel Hadi Sutjipto mengatakan, saat ini potensi segmen galangan kapal di pasar domestik sedang berkembang, khususnya di wilayah Batam.
GDST telah menyiapkan anggaran belanja modal (capex) di tahun ini senilai Rp125 miliar, dan sudah terealisasi Rp25 miliar hingga Juni 2022. “Perkiraan pada Juli - Desember 2022 ini, sisa capex Rp101 miliar akan kami gunakan untuk penyelesaian proyek ekspansi Plate Mill GDS ke-2, dan sebagian untuk perawatan Plate Mill GDS ke-1 dan aset lainnya,” jelasnya dalam acara paparan publik, Selasa (9/8/2022).
Sebagai informasi, proyek Plate Mill GDS ke-2 telah mencapai 90,50 persen dari total nilai investasi. Rencananya, Plate Mill GDS ke-2 akan mulai beroperasi pada akhir 2023.