Bisnis.com, JAKARTA -- Penguatan IHSG sebesar 2,9% sepanjang pekan ini disebabkan penaikan teknikal.
Akuntino Madhany, analis PT AAA Asset Management, menilai penguatan IHSG sepanjang pekan ini sebesar 2,9% kuat didorong faktor teknikal. Investor tengah menata kembali portofolio investasinya sembari menanti keluarnya laporan keuangan kuartal III/2015. “Sebelum koreksi banyak, bobot cash besar. Lalu, ada koreksi dalam ketika rupiah di kisaran Rp14.000. sekarang sudah mulai rebound, investor lihat lagi tambah investasi atau tidak,” ucap Akuntino, Jumat, (23/10/2015).
Menurutnya, price-earnings (P/E) IHSG saat ini cukup mahal karena laba sejumlah emiten terkoreksi cukup banyak pada kuartal II/2015. Berdasarkan data Bloomberg, per kemarin PE IHSG sebesar 25,03 kali dengan price-book value (PBV) 2,21 kali.
Akuntino menilai meski sepanjang tahun berjalan ini IHSG sudah minus 12,29%, PE IHSG masih terlihat tinggi lantaran earnings per share (EPS) masih cukup rendah. Sementara, dari sisi PBV di angka 2,21 kali dinilainya cukup murah. “Secara historis, PE di atas 22 kali masih cukup mahal. Sebagian investor lagi sesuaikan portofolio, mau masuk atau tidak. Mereka juga lagi lihat earnings emiten ada kecenderungan bertumbuh atau tidak,” tutur Akuntino.
Dia menilai agak kesulitan untuk investor masuk ke pasar saham saat ini, di tengah minimnya sentimen. Sebab, baru segelintir emiten yang memublikasikan laporan keuangan kuartal III tahun ini. “Untuk ke depan, masih positif jika ada perbaikan fundamental,” ucap Akuntino.