Bisnis.com, SEMARANG - Bursa Efek Indonesia mencatat investor di pasar modal dari kalangan mahasiswa dan akademisi tahun ini bisa terealisasi hingga 2.000 orang atau meningkat 100% ketimbang tahun lalu.
Kepala Kantor BEI Perwakilan Semarang Stephanus Cahyanto Kristiadi mengatakan geliat mahasiswa untuk belajar mendalami pasar modal meningkat tajam dalam kurun dua tahun terakhir.
Awalnya, dalam satu perguruan tinggi hanya diikuti oleh 20 hingga 30 mahasiswa untuk menekuni dunia pasar modal. Namun saat ini, dalam satu kampus terdapat 100-200 mahasiswa sudah menjadi investor dengan membeli saham beberapa emiten yang melantai di bursa efek.
Peningkatan itu, ujarnya, didorong adanya upaya dari pihak kampus bekerja sama dengan BEI menyediakan ruang konsultasi perihal pasar modal yang dinamakan Galeri Investasi.
Hingga saat ini, BEI Cabang Semarang telah menjalin kerja sama dengan 10 perguruan tinggi untuk memfasilitasi mahasiswa belajar lebih dalam mengenai dunia pasar modal. Rencananya, tahun ini ada lima perguruan tinggi yang siap bekerja sama dengan BEI.
“Di Jateng jumlahnya nanti bisa sampai 15 kampus. Tahun lalu, baru ada 1.000 dari kalangan mahasiswa, saat ini sudah sampai 2.000 mahasiswa. Ada peningkatan luar biasa,” paparnya kepada Bisnis di sela-sela acara Unnes Capital Market Competition 2015, Jumat (9/10/2015).
Di samping itu, Cahyo mengakui adanya kurikulum tentang pasar modal yang ada dalam mata kuliah di perguruan tinggi dapat men-support mahasiswa untuk praktik langsung menjadi investor.
Apalagi, investasi di pasar modal cenderung lebih murah yakni Rp100.000/investor, langsung bisa mendapatkan akun sendiri dengan membeli saham perusahaan yang sudah tercatat di BEI.
Ketua Panitia Unnes Capital Market Competition 2015 Galang Hutriadi mengatakan kompetisi pasar modal yang melibatkan mahasiswa di lima provinsi diikuti oleh 39 universitas.
Dia mengakui antusiasme mahasiswa mengikuti acara tersebut patut diapresiasi. Hal ini terlihat dari jumlah mahasiswa yang mengikuti acara tersebut mencapai 165 orang.
“Ada beberapa sesi yang harus diikuti, antara lain ada sesi online trading, yang digelar pada 21-25 September. Kemudian disaring menjadi 20 peserta untuk mengikui tes tertulis, kemudian diambil delapan orang guna memperebutkan posisi tiga besar,” terangnya.
Beberapa peserta terdiri dari perguruan tinggi, antara lain Unnes Semarang, Undip Semarang, Universitas Padjajaran Bandung, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, Universitas MH Thamrin, Universitas Wahid Hasyim Semarang, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Universitas Negeri Malang, Universitas Jember, Universitas Negeri Yogyakarta dan kampus lainnya.