Bisnis.com, JAKARTA— Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi nilai tukar rupiah atas dolar Amerika Serikat pada perdagangan hari ini, Jumat (2/10/2015) tertekan.
“Fokus ke angka pengangguran AS,” kata Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta dalam risetnya yang diterima hari ini, Jumat (2/10/2015).
Dikemukakan fokus investor global beralih ke data tenaga kerja AS yang datang malam ini .
Jika data tersebut membaik, ujarnya, maka harapan kenaikan suku bunga acuan AS akan kembali meninggi menjelang FOMC meeting di akhir Oktober.
Rangga mengemukakan kemarin rupiah gagal menguat, terbawa arus kembalinya penguatan dolar di pasar Asia.
“Turunnya angka inflasi tahunan setelah terjadi deflasi di September hanya berhasil mendorong penguatan di pasar SUN,” kata Rangga.
Angka inflasi yang turun lebih diakibatkan oleh penurunan harga bahan pangan, yang sebelumnya sempat terkerek oleh kendala pasokan di tengah musim kering.
Rangga mengatakan di tengah perlambatan ekonomi, deflasi juga menunjukkan lemahnya kemampuan produsen untuk meminta kenaikan harga akibat rendahnya kekuatan daya beli masyarakat.