Bisnis.com, JAKARTA— Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi nilai tukar rupiah atas dolar Amerika Serikat pada perdagangan hari ini, Kamis (1/10/2015) berpeluang kembali ditutup menguat.
“Rupiah dan SUN masih mempunyai ruang penguatan hari ini,“ kata Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta dalam risetnya yang diterima hari ini, Kamis (1/10/2015).
Dikemukakan rupiah menguat hingga kemarin sore, bersamaan dengan penurunan yield SUN.
“Tetapi sulit untuk mengatakan itu adalah hasil sentimen positif dari paket kebijakan jilid II, karena hampir seluruh mata uang di Asia menguat tajam terhadap dolar,” kata Rangga dalam risetnya yang diterima hari ini, Kamis (1/10/2015).
Dikemukakan Bank Indonesia mengikuti pemerintah untuk meluncurkan paket kebijakan, yang ditujukan untuk menambah pasokan dollar, dan menyerap likuiditas rupiah.
Rangga menilai kebijakan tersebut akan berhasil, jika pemerintah mampu mendorong pertumbuhan melalui belanjanya.
“Siang ini ditunggu inflasi September yang diperkirakan turun ke 6,8—6,9% YoY,” kata Rangga.
Sementara itu euro terpuruk hingga malam tadi, setelah angka pengangguran Zona Euro diumumkan naik.
Hal itu menambah tekanan terhadap euro setelah sebelumnya terdorong turun oleh rendahnya angka inflasi.
Di sisi lain, uajrnya, angka serapan tenaga kerja AS yang baik mampu memperkuat indeks dolar yang secara umum masih di tren mendatar.
“Angka manufaktur China yang membaik pagi ini bisa memberikan sentimen positif ke pasar Asia. ISM manufacturing AS ditunggu malam nanti,” kata Rangga.