Bisnis.com, JAKARTA—Imbal hasil surat utang negara melanjutkan penurunan, ditopang inflasi yang rendah dan rupiah yang stabil.
Data dari Bloomberg menunjukkan yield SUN FR70 turun 6 basis poin ke 9,457% pada pukul 13.32 WIB. Harga SUN bertenor 9 tahun tersebut naik 0,33% ke level 93,791.
Maximilianus Nico Demus, Analis Pendapatan Tetap dari Samuel Sekuritas, mengatakan inflasi yang rendah memberikan ruang bagi Bank Indonesia memangkas suku bunga acuan.
Dia menjelaskan selisih yang optimal antara BI Rate dan tingkat inflasi adalah 2%. BI bisa menurunkan suku bunga menjadi 7,25% jika tingkat inflasi turun ke kisaran 5,25%.
Nico menjelaskan dorongan kestabilan belum cukup dalam memperbaiki persepsi positif investor atas aset berdenominasi rupiah karena pada saat yang sama daya beli konsumen terindikasi merosot.
Apalagi ketidakpastian masih menggelayuti pasar finansial global karena The Fed masih akan menaikkan suku bunga acuan pada 2015.
Pasar, lanjutnya, berharap BI dan pemerintah tidak hanya fokus menjaga kestabilan rupiah. Otoritas fiskal dan moneter diharapkan mengeluarkan kebijakan yang bisa mendorong pertumbuhan ekonomi dalam waktu dekat.
“Kalau masih bisa, terus rendah. Penurunan inflasi sebetulnya sudah diperkirakan, mungkin bisa sampai deflasi. Makanya, kita berharap BI Rate cutting,” kata Nico.
Pergerakan SUN Seri FR70 di Pasar Sekunder
Tanggal | Harga | Yield (%) |
1/10/2015 (13.34 WIB) | 93,791 (+0,33%) | 9,457 |
30/9/2015 | 92,473 (+1,23%) | 9,512 |
29/9/2015 | 92,351 (-0,92%) | 9,721 |
sumber: Bloomberg