Bisnis.com, JAKARTA— Harga obligasi melanjutkan pelemahannya pada perdagangan siang ini, Selasa (29/9/2015).
Data dari Bloomberg menyebutkan harga obligasi pemerintah bertenor 10 tahun seri FR 56, pada hari ini, Selasa (29/9/2015) pk. 10:03 WIB melemah 0,45% ke 91,385%.
Sementara itu yield kembali naik. Kali ini naik 6,5 basis poin atau 0,68% ke 9,666. Pada Senin, yield naik 10,6 basis poin atau 1,11% ke 9,600.
“Pagi ini pasar obligasi di buka melemah kembali di bandingkan penutupan sore kemarin, dengan potensi melemah terbatas. Mengingat di adakannya lelang hari ini Maximilianus Nico Demus L, Fixed Income Analyst Samuel Sekuritas Indonesia dalam risetnya yang diterima hari ini, Selasa (29/9/2015).
Dikemukakan rupiah juga di buka melemah pagi ini, sehingga memberikan tekanan kembali kepada pasar obligasi.
Namun keadaan tersebut, nilainya, memberikan kesempatan yang baik untuk membeli obligasi secara bertahap, untuk mendapatkan harga murah.
“Kendati demikian para pelaku pasar dan investor di harapkan memanjangkan durasi investasinya,” kata Nico.
Nico mengemukakan kemarin yield SUN naik tajam, walaupun rupiah menguat. Yield naik tajam pada hampir seluruh tenor.
Aksi jual di pasar SUN juga dibarengi oleh penurunan tajam IHSG. Tidak hanya prospek perekonomian domestik yang memburuk tetapi juga perekonomian global, sehingga memicu aliran dana asing untuk keluar dan membebani mata uang lain terhadap dolar di pasar global termasuk rupiah.
“Akan tetapi, situasi Indonesia yang relatif lebih buruk dari negara lain membuat tekanan jual menjadi lebih hebat, risiko yang lebih tinggi tersebut ditunjukkan oleh selisih yield antara SUN10 tahun dan UST10 tahun yang hingga sore kemarin telah mencapai 750 bps,” kata Nico.
Ruang pelemahan masih ada, walaupun angka inflasi yang berangsur turun bisa memberikan sedikit dorongan penurunan terhadap yield.
“Lelang hari ini penting diperhatikan untuk melihat minat investor terhadap investasi di aset berdenominasi rupiah,” kata Nico.
Laju obligasi pemerintah tenor 10 tahun seri FR56
Tanggal | Harga (%) | Yield |
Pk. 10:03 WIB (29 September) | 91,385 (-0,45%)
| 9,666 (+6,5 basis poin atau +0,68%)
|
28 September | 91,796 (-0,72%)
| 9,600 (+10,6 basis poin atau +1,11%)
|
Sumber: Bloomberg, 2015