Bisnis.com, JAKARTA— Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) melanjutkan pelemahan dan telah merosot selama 10 pekan.
Data yang diterbitkan BI menempatkan Jisdor di Rp14.463 per dolar AS pada Jumat (18/9/2015), terdepresiasi 11 poin atau melemah 0,08% dari kurs kemarin.
Jisdor kini telah merosot selama 10 pekan berturut-turut sejak pertengahan Juli ketika masih berada di level Rp13.304 per dolar AS.
Pelemahan juga berlanjut di pasar spot. Rupiah diperdagangkan merosot 0,06% atau 9 poin ke Rp14.468 per dolar AS pada pukul 10.08 WIB, menuju depresiasi 10 pekan berturut-turut.
Rangga Cipta, ekonom dari Samuel Sekuritas, mengatakan penundaan penaikan Fed Fund Rate memang mengurangi tekanan terhadap rupiah.
Namun, penundaan tersebut juga berarti ketidakpastian di pasar finansial masih bertahan minimal hingga pekan depan.
“Kekhawatiran akan kembali datang karena mayoritas anggota The Fed masih mengarapkan kenaikan tahun ini,” kata Rangga.
Kurs Asia bergerak variatif pasca keputusan The Fed. Ringgit memimpin dengan kenaikan hingga 0,3%, sedangkan won dan rupee adalah mata uang yang paling tertekan dengan pelemahan sekitar 0,15%.
Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor/Rupiah)
18 September | Rp14.463 |
17 September | Rp14.452 |
16 September | Rp14.442 |
15 September | Rp14.371 |
14 September | Rp14.322 |
Sumber: Bank Indonesia