Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KURS RUPIAH 18 September: Tekanan Berlanjut Pasca The Fed, Melemah ke Rp14.468/us$ di Awal Dagang

Mata uang Garuda sempat merosot hingga 26 poin ke Rp14.485 per dolar AS, kemudian diperdagangkan melemah 0,06% atau 9 poin ke Rp14.468 per dolar AS pada pukul 08.20 WIB.
Rupiah melemah, ilustrasi/Bisnis
Rupiah melemah, ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA— Rupiah masih tertekan di awal perdagangan Jumat (18/9/2015) meskipun indeks dolar jatuh pasca keputusan The Fed mempertahankan suku bunga.

Pergerakan rupiah di pasar spot diawali dengan positif. Rupiah menguat tipis 0,04% atau terapresiasi 6 poin ke Rp14.453 per dolar AS.

Namun, rupiah langsung berbalik melemah di beberapa menit pertama perdagangan. Mata uang Garuda sempat merosot hingga 26 poin ke Rp14.485 per dolar AS, kemudian diperdagangkan melemah 0,06% atau 9 poin ke Rp14.468 per dolar AS pada pukul 08.20 WIB.

Rangga Cipta, ekonom dari Samuel Sekuritas, mengatakan rupiah masih berpeluang tertekan karena keputusan The Fed menyisakan ketidakpastian.

Namun, pelemahan dolar AS pasca Fed Fund Rate dipertahankan sedikit mengurangi beban atas rupiah.

“Keputusan The Fed untuk tidak menaikkan berpeluang mendatangkan sentimen positif tetapi kekhawatiran akan kembali datang karena mayoritas anggota The Fed masih mengarapkan kenaikan tahun ini,” kata Rangga.

Indeks dolar AS kpada dini hari tadi ditutup anjlok 0,91% ke 94,550. Pagi ini, indeks dolar dibuka menguat tipis 0,09% ke 94,936.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper