Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Waktu Penawaran Belum Dibuka, Warga Malang Ramai-ramai Pesan ORI 012

Obligasi Ritel Indonesia (ORI) 012 diminati investor di Malang dengan ditandai tingginya angka pemesanan.
obligasi
obligasi

Bisnis.com, MALANG—Obligasi Ritel Indonesia (ORI) 012 diminati investor di Malang dengan ditandai tingginya angka pemesanan.

Pemimpin Cabang Bank BNI Malang Ahmad Indra mengatakan sebelum memasuki penawaran, investor yang menyatakan ingin memesan ORI 12 sudah cukup besar. “Kalau dihitung nilainya sekitar Rp70 miliar,” katanya di Malang, Jumat (18/9/2015).

Padahal masa penawaran ORI012 berlangsung dari 21 September hingga 15 Oktober 2015, sedangkan penjatahan ditetapkan pada 19 Oktober 2015. Untuk penempatan pada 21 Oktober 2015. Jatuh tempo salah satu instrumen investasi tersebut pada 15 Oktober 2018.

Menurut Indra, kuota untuk BNI Malang dalam menjual ORI 012 sebenarnya hanya dipatok Rp50 miliar, namun pemesanan sudah mencapai Rp70 miliar sehingga melampaui kuota.

Tingginya minat investor di Malang karena iming-iming kupon yang menarik, yakni 9% per tahun, lebih tinggi suku bunga acuan yang dipatok 7,5%.

Di sisi lain, investasi di ORI tidak ada risiko karena yang mengeluarkan surat utang justru pemerintah. “Jadi kalau investor mencairkan ORI menunggu jatuh tempo, maka mereka tidak rugi. Kalau menjual di pasar sekunder, memang tergantung kondisi pasar, bisa naik, namun bisa juga turun,” ujarnya.

Bagi BNI, kata dia, menjual ORI tidak menganggu upaya penghimpunan dana pihak ke tiga (DPK). Hal itu terjadi karena kuotanya tidak besar.
Lagi pula, dana yang digunakan untuk membeli ORI biasanya berupa dana mahal, yakni dari deposito. Dengan demikian, maka dengan dialihkan ke ORI malah justru mengurangi dana mahal di bank.

Kalau pelarian DPK ke ORI justru dari dana murah, seperti tabungan dan giro, maka penjualan surat utang negara maka bank akan khawatir karena sebagian besar DPK dari dana murah.

BNI tetap diuntungkan karena mendapatkan fee dari pemerintah dalam menjual ORI. “Lagi pula ini merupakan bentuk pelayanan ke nasabah. Kalau investor tidak dilayani di kami, maka agen lain yang melayani,” ujarnya.

Manager Marketing PT Reliance Securities Cabang Malang Venus Kusumawardana mengatakan pemesanan ORI 012 lewat perusahaan sekuritas tersebut diperkirakan banyak karena faktor kupon yang dinilai menarik oleh investor di Malang. Dengan kupon sebesar 9%, maka jauh lebih tinggi dari deposito bank karena suku bunga acuan dipatok 7,5%.

Pihaknya akan menggenjot pemasaran ORI 012 setelah adanya road show dari kantor pusat ke Malang. “Tapi saya perkirakan minat investor tetap tinggi karena kuponnya dipatok lebih tinggi daripada bunga deposito,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper