Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hasil FOMC Dirilis, Harga SUN Berfluktuasi

Harga surat utang negara (SUN) bergerak fluktuatif merespon hasil putusan Rapat Dewan Gubernur Bank Sentral AS.
 Harga surat utang negara (SUN) bergerak fluktuatif /ilustrasi
Harga surat utang negara (SUN) bergerak fluktuatif /ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA -- Harga surat utang negara (SUN) bergerak fluktuatif merespon hasil putusan Rapat Dewan Gubernur Bank Sentral AS.

Hasil dari FOMC Meeting yang memutuskan untuk mempertahankan tingkat suku bunga acuan pada level 0% - 0,25% masih akan memberikan ketidakpastian di pasar keuangan.

I Made Adi Saputra, Head of Fixed Income BNI Securities, mengatakan dalam jangka pendek, putusan tersebut berpotensi memberikan katalis positif bagi pasar keuangan seiring dengan peluang melemahnya dolar AS.

Namun, dalam jangka menengah, dengan ditundanya penaikan tingkat suku bunga acuan akan membuat berlanjutnya ketidakpastian di pasar keuangan.Juga mengindikasian bahwa kondisi ekonomi global dan Amerika lebih buruk dari yang diperkirakan sebelumnya.

Menurut Made, bagi pasar surat utang domestik, arah pergerakan SUN akan bergantung pada pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

"Kembali melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan membuka peluang terjadinya penurunan harga SUN di pasar sekunder," kata Made, Jumat, (18/9/2015).

Menurutnya, secara teknikal, harga SUN dalam jangka pendek masih bergerak dalam tren penurunan sehingga masih membuka peluang terjadinya penurunan harga SUN di pasar sekunder.

Adapun, penaikan harga yang terjadi pada perdagangan kemarin mendorong harga SUN keluar dari area jenuh jual (oversold). Dengan begitu, Made memperkirakan hal itu menyebabkan harga SUN cenderung bergerak dengan arah pergerakan yang mendatar (sideways).

"Dengan kondisi tersebut, kami sarankan kepada investor untuk tetap mencermati arah pergerakan harga SUN di pasar sekunder dengan masih fokus pada pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS," ujar Made.

Kepemilikan investor asing di SBN turun. Berdasarkan data kepemilikan SBN yang dapat diperdagangkan per 15 September 2015, kepemilikan investor asing di SBN senilai Rp528,62 triliun. Jumlah tersebut setara dengan 37,80% dari total outstanding SBN yang dapat diperdagangkan Rp1.398,32 triliun.

Kepemilikan SBN oleh investor asing tersebut turun senilai Rp402 miliar dibandingkan dengan posisi pada 14 September 2015.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper