Bisnis.com, JAKARTA—Perdagangan surat utang negara dan rupiah semakin bergerak seiring. Imbal hasil SUN pada Rabu pagi (16/9/2015) kembali naik mengikuti laju depresiasi rupiah.
Data dari Bloomberg menunjukkan yield SUN FR70 semakin tinggi, naik 3 basis poin ke 9,432% pada pukul 10.31 WIB. Harga SUN bertenor 9 tahun tersebut turun 0,2% ke 93,916.
Kemarin, yield obligasi pemerintah benchmark tersebut, melejit 12 basis poin ke 9,398% atau imbal hasil tertinggi sejak 2007.
Maximilianus Nico Demus L, Fixed Income Analyst Samuel Sekuritas mengatakan pelemahan SUN terlihat di berbagai tenor.
Imbal hasil melonjak mengikuti depresiasi rupiah yang kemarin merosot menembus level Rp14.400 di saat kurs lain di Asia menguat.
“Di tengah melemahnya rupiah, para pelaku pasar dan investor mulai mengombinasikan kembali SUN berdurasi jangka pendek dan jangka menengah untuk mereda volatilitas serta memaksimalkan keuntungan,” kata Nico.
Nico memperkirakan hari ini SUN kembali bergerak melemah mengikuti rupiah yang melanjutkan depresiasi di pasar spot.
Pergerakan SUN Seri FR70 di Pasar Sekunder
Tanggal | Harga | Yield (%) |
16/9/2015 (10.31 WIB) | 93,916 (-0,2%) | 9,432 |
15/9/2015 | 94,101 (-0,69%) | 9,398 |
14/9/2015 | 94,751 (-0,40%) | 9,281 |
11/9/2015 | 95,131 (-0,27%) | 9,214 |
sumber: Bloomberg