Bisnis.com, JAKARTA -- Dua anak emiten BUMN bakal go public tahun depan. Rencana itu telah disampaikan induk perusahaan kepada Kementerian BUMN.
Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN, Aloysius Kiik Ro, mengatakan pemerintah mendorong anak ketimbang induk usaha untuk IPO karena prosesnya lebih cepat.
"Dia manuvernya bisa lebih cepat dan on time listing di bursa," ujarnya, Selasa (18/8/2015).
Namun, Aloysius tidak bersedia menyebut nama perusahaan dengan alasan tidak ingin mendahului pengumuman oleh induk usaha.
"Karena anak perusahaan dari Tbk (perusahaan terbuka), saya belum bisa (menyebutkan). Mereka harus RUPS (rapat umum pemegang saham) dulu," katanya.
Menurutnya, kesuksesan PT Wika Beton Tbk (WTON), anak perusahaan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) dan PT PP Property (PPRO), anak perusahaan PT Perusahaan Pembangunan (Persero) Tbk (PTPP), perlu ditiru.
Harga saham WTON melesat Rp210 menjadi Rp800 pada pencatatan perdananya dari harga IPO Rp590 per lembar. Perseroan pada April 2014 melepas 2,04 miliar saham ke publik atau 23,47% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dan meraup dana Rp1,2 triliun.
Sementara itu, harga saham PT PP Property (PPRO) dibuka naik Rp55 menjadi Rp240 dari harga penawaran Rp185 per lembar saat pencatatan April tahun ini. Persseroan melepas 4,91 miliar lembar saham dan meraup dana Rp908,78 miliar.