Bisnis.com, JAKARTA- Para manajer investasi yang mengelola reksa dana pendapatan tetap disarankan mulai atur strategi dari sekarang guna mengantisipasi kenaikan peringkat investasi Indonesia menjadi layak investasi.
Belum lama ini, S&P mengubah proyeksi utang Indonesia atas peringkat BB+, satu notch di bawah level layak investasi terendah. Outlook berubah dari stabil menjadi positif berkat kebijakan finansial terbaru pemerintah berikut performa keseluruhan Indonesia. Adapun, proyeksi menjadi positif mengisyaratkan potensi kenaikan level investasi dalam 12 bulan.
Edbert Suryajaya, analis PT Infovesta Utama mengatakan perbaikan peringkat prospek utang Indonesia yang diberikan lembaga pemeringkat, S&P dari stabil menjadi positif berpeluang menaikkan peringkat investasi Indonesia menjadi layak investasi beberapa waktu mendatang.
“Outlook naik, ada kemungkinan beberapa bulan kemudian rating akan naik. Ini momentum baik untuk MI pengelola pendapatan tetap, karena begitu rating naik, harga obligasi akan terbang,” katanya, Selasa (2/6).
Sebenarnya, kata dia, para MI tidak bisa dengan mudah mengganti strategi dalam mengatur portofolio. Menurutnya, setiap MI sudah memiliki strategi tersendiri dan akan terus menerapkan strategi tersebut. Artinya, tidak bisa berubah setiap saat.
“Perkiraan saya peringkat tidak dilakukan tahun ini, mungkin tahun depan sehingga saat ini waktunya MI meramu strategi memilih instrumen yang bisa merespon kenaikan dengan cepat, instrumen mana yang dipilih,” jelasnya.
S&P hanya satu-satunya dari tiga lembaga pemeringkat internasional yang menilai utang pemerintah Indonesia belum di level layak. Fitch Ratings menaikkan peringkat Indonesia ke level layak investasi pada Desember 2011.
Adapun, dalam keterangan resmi S&P dinyatakan kenaikan peringkat utang Indonesia dalam setahun mendatang bergantung pada kemampuan pemerintah memperkuat cara membelanjakan anggaran.
Upayanya termasuk memungkinkan pelonggaran penyesuaian harga bahan bakar, ketimbang menggunakan anggaran guna mendanai subsidi. Pemerintah juga diharapkan dapat mengalokasikan investasi publik secara lebih efisien.
Menurutnya, kenaikan peringkat investasi akan sangat berpengaruh pada kinerja reksa dana pendapatan tetap.“Berkaca pada 2011 kenaikan level investasi dinaikkkan, dalam setahun imbal hasil reksa dana pendapatan tetap naik hampir 20%,” jelasnya.
Namun demikian, untuk kenaikan peringkat ke depan dia memprediksi akan bisa membuat imbal hasil reksa dana pendapatan tetap tumbuh hingga 20%. Paling tidak, katanya, ada di kisaran 10%-15%.
“Tidak seoptimistis 2011, tapi karena pasar obligasi sudah tinggi, pertumbuhannya pasti masih di atas 10%.”