Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KINERJA EMITEN: Kertas Basuki Rahmat (KBRI) Optimistis Raup Laba di Kuartal I

PT Kertas Basuki Rahmat Tbk. optimistis bisa meraup laba pada kuartal I tahun ini seiring dengan beroperasinya pabrik paper machine (PM) 3 di akhir 2014.
Kertas Basuki Rahmat optimistis bisa meraup laba pada kuartal I
Kertas Basuki Rahmat optimistis bisa meraup laba pada kuartal I

JAKARTA, Bisnis.com—PT Kertas Basuki Rahmat Tbk. (KBRI) optimistis bisa meraup laba pada kuartal I tahun ini seiring dengan beroperasinya pabrik paper machine (PM) 3 di akhir 2014.

Priza A. Yuratma, Sekretaris Perusahaan Kertas Basuki Rahmat, mengatakan perseroan menargetkan penjualan sekitar 200.000 ton kertas di tahun ini. Dengan harga rata-rata Rp4 juta per ton, emiten berkode KBRI ini berpotensi meraup pendapatan Rp800 miliar pada 2015. Target ini melonjak drastis dibandingkan dengan proyeksi pendapatan 2014 sebanyak Rp11, 87 miliar.

“Untuk bottomline kami proyeksikan di kuartal I ini sudah bisa positif,” katanya kepada Bisnis, Senin (12/1).

Dalam laporan keuangan perseroan sampai kuartal III/2014, pendapatan emiten berkode KBRI ini melorot drastis menjadi Rp1,72 miliar dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebanyak Rp10,46 miliar. Kerugian perseroan pun membengkak dari Rp13,32 miliar menjadi Rp20,83 miliar.

Kinerja keuangan yang buruk ini terutama dipicu oleh aktivitas produksi yang lesu. Selama ini, KBRI hanya mengandalkan satu pabrik berkapasitas 18.000 ton per tahun. Pada kuartal I/2014, perseroan bahkan tidak bisa melakukan penjualan akibat terhentinya produksi pabrik tersebut.

Priza menuturkan, beroperasinya pabrik baru PM 3 ini membawa angin segar bagi perseroan. Fasilitas yang pembangunannya tertunda selama satu dekade ini memiliki kapasitas produksi hingga 260.000 ton per tahun.

Dengan beroperasinya pabrik tersebut, KBRI juga siap menggalakkan aktivitas ekspor. Priza mengatakan porsi ekspor akan mencapai 50% terhadap total penjualan. Perseroan juga telah menjalin kerja sama dengan beberapa negara di Asia Tenggara untuk menjual kertas produksinya tersebut. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper