Bisnis.com, JAKARTA -- Interra Resources Limited telah membeli 32,081 juta saham atau 5% dari saham yang diterbitkan dalam PT Mitra Investindo Tbk. (MITI) senilai Rp8,68 miliar atau US$0,77 juta.
Pembelian saham dilakukan lewat pasar Bursa Efek Indonesia.
MITI memiliki dan mengoperasikan tambang granit di Bukit Piatu, Kijang, Bintan, Kepulauan Riau.
"Transaksi tersebut diharapkan tidak berdampak material pada kinerja keuangan Interra Resoures pada tahun ini," tulis Marcel Tjia, Chief Executive Officer Interra Resources Limited, dalam keterbukaan informasi di Singapore Exchange, Jumat, (11/7).
Sebelumnya, MITI menyatakan Interra Resources berpotensi menguasai 50% saham MITI setelah mekanisme penawaran umum terbatas. Kondisi ini terjadi jika saham baru tidak terserap dalam aksi korporasi tersebut.
Sebab, Interra berkedudukan sebagai pembeli siaga dalam penawaran umum terbatas (PUT) I yang digelar MITI. Ada dua mekanisme dalam aksi itu.
Pertama, jika pada akhirnya saham diserap seluruhnya oleh Interra, maka kepemilikan masyarakat akan berkurang menjadi 33,93% dari 67,86% sedangkan Olive Crest Corporation akan terkoreksi menjadi 11,98% dari 23,95%.
Adapun PT Surya Raya Guna Perkasa bakal memiliki 3,90% saham perseroan dari sebelumnya 7,80% dan Andreas Tjahjadi akan memegang 0,19% saham MITI, turun dari 0,39%.
Kedua, jika saham dibeli habis oleh pemegang saham publik maka Interra tak mendapat porsi saham MITI.
Namun Interra dan MITI tetap memiliki persentase saham atas kepemilikan Goldwater LS Pte. Ltd. dan IBN Oil Holdico Ltd. Dalam hal ini, MITI menguasai 90% sedangkan Interra punya 10%.