Bisnis.com, JAKARTA--Pemerintah telah menerbitkan surat utang berdenominasi Euro atau Euro Bonds pada bulan ini.
Menurut Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Robert Pakpahan, ada tiga hal yang melatarbelakangi penerbitan surat utang tersebu, yaitu sebagai diversifikasi instrumen dan diversifikasi basis investor, benchmark yield curve surat utang RI yang baru, dan pembiayaan tambahan bagi APBNP 2014.
Untuk alasan pertama, menurut Robert, Euro bonds diharapkan dapat membuka basis investor baru bagi pemerintah untuk menerbitkan surat utang di masa depan.
“Selama ini, investor utama di dalam kita menerbitkan surat utang itu adalah di pasar domestik, saat kita menerbitkan surat utang dalam bentuk rupiah. Selama ini juga kita menerbitkan Global Bonds, dengan investor global, tapi investor yang melakukan investasi dalam dolar AS ,” jelasnya, seperti dikutip laman Kemenkeu, Sabtu (12/7/2014).
Kedua, adalah menentukan patokan yield curve dari surat utang RI yang baru.
“Dengan penerbitan Euro Bonds ini kita telah mulai suatu benchmark yield curve surat utang Indonesia yang baru. Menjadi reference bagi para pihak di Indonesia di kemudian hari dalam menerbitkan Euro Bonds,” tambahnya.
Terakhir, menurut Robert, adalah untuk menambah pembiayaan dalam APBNP 2014.
Dengan naiknya tingkat defisit yaitu 1,7% menjadi 2,4% dari PDB, maka pemerintah membutuhkan dana tambahan untuk pembangunan. “Penerbitan Euro Bonds ini akan membantu kami dalam menambah pembiayaan tersebut tanpa atau tidak harus melimpahkan semua kebutuhan ini ke pasar domestik kita.”