Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MITRABARA ADIPERDANA: Dana IPO untuk Modal Anak Usaha

Perusahaan batu bara PT Mitrabara Adiperdana akan menggunakan mayoritas dana hasil IPO (Initial Public Offering) atau sekitar 58,5% untuk peningkatan modal disetor dan ditempatkan untuk entitas anak.
 Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA—Perusahaan batu bara PT Mitrabara Adiperdana akan menggunakan mayoritas dana hasil IPO (Initial Public Offering) atau sekitar 58,5% untuk peningkatan modal disetor dan ditempatkan untuk entitas anak.

Peningkatan modal itu antara lain akan digunakan 48,04% untuk pengembangan fasilitas pelabuhan, termasuk conveyor system, bangunan, dan lain-lain. Kemudian 10,46% sisanya akan digunakan untuk overhaul dan penggantian peralatan.

Selanjutnya, sekitar 35% dana hasil IPO seluruhnya akan digunakan untuk modal kerja perseroan. Jika entitas anak memerlukan tambahan modal kerja dari perseroan, maka penggunaan dana hasil IPO akan dilakukan melalui mekanisme penyertaan modal.

“Selanjutnya, modal kerja tersebut akan digunakan oleh perseroan untuk biaya kontraktor tambang serta pembelian bahan bakar,” tulis prospektus seperti dikutip, Kamis (19/6/2014).

Adapun sisa dana IPO sekitar 6,5% lagi akan digunakan untuk memenuhi belanja modal perseroan. Sebesar 6,12% di antaranya untuk pembangunan fasilitas bangunan kantor, mess untuk karyawan, dan fasilitas lainnya di area tambang. Sedangkan sisanya 0,38% untuk pembangunan laboratorium.

“Apabila jumlah dana yang diperoleh dari IPO ini tidak mencukupi, kekurangan dana diperoleh dari pinjaman perbankan atau menggunakan kas internal perseroan,” tulis prospektus itu.

Mitrabara memiliki tambang batu bara di Desa Loreh, Kecamatan Malinau Selatan, Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara (dahulu Kalimantan Timur). Luas area tambang adalah 1.930 hektare (ha) dan 1.030 ha.

Perseroan telah mengantongi izin eksploitasi sejak 2003 dengan jangka waktu 20 tahun. Sedangkan, anak usaha mengantongi izin eksploitasi sejak 2008 untuk jangka waktu 10 tahun.

Berdasarkan laporan yang dikeluarkan oleh Australian & South East Asian Mining Consultants (ASEAMCO) untuk perseroan dan anak usaha per 31 Desember 2013, jumlah cadangan terbukti dan cadangan terduga adalah 45,38 juta ton. Pada 2013, produksi batu baranya 1,81 juta ton.

Adapun pada 2013, Mitrabara membukukan penjualan neto sebesar US$115,69 juta, naik 1,63% dari 2012 yang sebesar US$113,84 juta. Namun, laba tahun berjalannya turun 28,92%, dari US$5,41 juta jadi US$3,85 juta.

Susunan komisaris perseroan adalah Stephen Ignatius Suharya (Komisaris Utama), Athanasius Tossin Suharya (Wakil Komisaris Utama), dan Abdullah Fawzy Siddik (Komisaris Independen).

Sedangkan, susunan direksinya adalah  Khoirudin (Direktur Utama), Benito Maulana M (Wakil Direktur Utama), Yo Angela Soedjana (Direktur), dan Richard Pardede (Direktur Independen).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nurbaiti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper