Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kerugian Argo Pantes (ARGO) Membengkak 99%

PT Argo Pantes Tbk. (ARGO), emiten manufaktur produk tekstil, menanggung kenaikan rugi tahun berjalan pada triwulan I/2014 sebanyak 99,09% menjadi Rp71,85 miliar.

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Argo Pantes Tbk. (ARGO), emiten manufaktur produk tekstil, mencatat kenaikan kerugian tahun berjalan pada triwulan I/2014 sebanyak 99,09% menjadi Rp71,85 miliar. 

Penaikan tersebut dibandingkan dengan rugi bersih tahun berjalan pada triwulan I/2013 sebesar Rp36,09 triliun. Rugi bersih tahun berjalan kian dalam karena beban pokok penjualan semakin membesar, meski penjualan bersih meningkat.

Selama 3 bulan pertama tahun ini, ARGO mendulang penjualan bersih sebesar Rp344,68 miliar, naik 11,63% dari penjualan bersih periode sama tahun lalu sebesar Rp308,77 miliar.

Beban pokon penjualan pada triwulan I/2014 sebesar Rp371,07 miliar, naik 12,79% dari beban pokok penjualan triwulan I/2013 sebesar Rp329 miliar. Biaya penjualan dan distribusi serta biaya umum dan administrasi turut membebani perolehan bottom line. 

Dalam laporan keuangan yang terbit pada Senin (26/5/2014), manajemen perseroan menyebut pada 31 Desember 2013 akumulasi dampak kerugian yang signifikan berupa defisit sebesar Rp1,51 triliun. Kondisi ini sebagian besar disebabkan kerugian usaha dan beban keuangan dalam beberapa tahun terakhir.

Turunnya akumulasi defisit pada 2013 dipengaruhi secara signifikan oleh laba selisih kurs. Akan tetapi, kerugian usaha dan beban keuangan masih menjadi faktor utama belum pulihnya kinerja keuangan persroan. 

Kondisi tersebut menimbulkan ketidakpastian substansial yang dapat mempengaruhi kegiatan usaha di masa menatang, defisiensi modal, pemulihan aset dan kemampuan perseroan dalam mengelola atau melunasi liabilitas yang jatuh tempo. 

Per akhir Maret 2014, utang bank jatuh tempo dalam 1 tahun sebesar Rp342,12 miliar, sedangkan jumlah liabilitas jangka pendek senilai Rp835,45 miliar. 

Menghadapi kondisi tersebut, perseroan berencana mengendalikan baiya di segala aspek, meremajakan mesin-mesin spinning, weaving, dyeing finishing dan utility.

Perseroan juga akan mengoptimalkan kinerja kapasitas produksi, menerobos pasar-pasar baru untuk memasarkan produk bermarjin tinggi, serta mengupayakan alternatif pendanaan baru. 

"Manajemen meyakini lankah-langkah di atas yang dipadukan dengan perbaikan kondisi ekonomi Indonesia dan meningkatnya indsutri tekstil dalam negeri akan secara bertahap memperbaiki kondisi keuangan perusahaan," tulis manajemen. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor :
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper