Bisnis.com, JAKARTA— Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi tekanan pada pergerakan rupiah atas dolar Amerika Serikat bakal berkurang pada hari ini, Selasa (28/1/2014).
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta mengatapan penguatan dolar AS masih terasa sampai dini hari, walaupun data penjualan rumah baru Amerika Serikat turun 7%.
Sementara itu permintaan atas aset safe-haven mulai melunak, terlihat dari yield US Treasury yang mulai naik dan yen yang kembali melemah terhadap dolar AS.
“Walaupun aksi jual aset berdenominasi rupiah diperkirakan masih akan terjadi, hari ini tekanannya akan berkurang,” kata Rangga dalam risetnya yang diterima pagi ini, Selasa (28/1/2014).
Dia mengatakan volatilitas akan tetap tinggi menjelang pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) yang dimulai malam ini. Sebelumnya akan diumumkan data tingkat keyakinan konsumen AS.
Pagi ini, China akan mengumumkan markit manufacturing PMI yang diperkirakan turun.