Bisnis.com, JAKARTA—Harga kopi jenis robusta melejit ke level tertinggi dalam 29 bulan akibat stok berkurang dan ekspor dari Vietnam sebagai penghasil terbesar dunia untuk jenis kopi tersebut merosot.
Stok kopi yang dicatat di bursa NYSE Liffe anjlok 57% tahun ini dan berada pada posisi terendah setidaknya sejak 2002 pada 25 November, menurut data tersebut.
Ekspor kopi dari Vietnam turun 34% menjadi 80.000 metrik ton bulan lalu dari perkiraan sebesar 122.000 ton pada tahunsebelumnya, menurut data dari kantor statistik negara itu.
Tahun ini harga kopi turun 9,9% karena ada isyarat peningkatan hasil panen. Adapun produksi kopi global termasuk jenis arabika akan melebihi kebutuhan konsumen selama empat musim pada 2014 atau yang terpanjang dalam 11 tahun, menurut data pemerintah AS.
“Stok kopi anjlok di bawah level yang dianggap kritis,” ujar Hernando de la Roche, vice president INTL FCStone in Miami sebagaimana dikutip Bloomberg, Rabu (4/12/2013). Dia menambahkan bahwa pada level harga tersebut Vietnam tidak berkeinginan untuk mengekspor komoditas itu.
Kontrak kopi untuk pengiriman Januari naik 4,5% menjadi US$1.733 per metrik ton. Harga kontrak itu merupakan yang tertinggi untuk kontrak paling aktif sejak 28 Juni 2011. Sebelumnya, harga kopi mencapai US$1.742 atau yang tertinggi sejak 14 Oktober.