Bisnis.com, JAKARTA—Ekspor kopi dari Indonesia diperkirakan turun 17% pada tahun ini hingga ke level terendah sejak 2011 karena pemilu dan Piala Dunia yang meningkatkan konsumsi komoditas itu serta curah hujan yang tinggi membuat produksi berkurang.
Penjualan kopi diperkirakan turun hingga 375.000 metrik ton dari 450.000 ton pada 2013, menurut rata-rata perkiraan para eksportir kopi yang disurvei Bloomberg. Angka itu merupakan yang terendah dalam tiga tahun, menurut Badan Pusat Statistik.
Sementara itu, menurut Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia, permintaan domestik akan naik 7,5% dari sekitar 200.000 ton, sedangkan pertumbuhan rata-rata per tahun sebesar 5% dalam tiga tahun terakhir.
Menurut asosiasi itu, penurunan suplai biji kopi robusta akan terus membuat kontrak kopi tinggi dan bergairah di pasar. Di sisi lain, kampanye pemilu biasanya mendorong peningkatan penjualan kopi dan gula. Begitu juga dengan Piala Dunia juga akan meningkatkan permintaan.
“Ini merupakan tahun politik sehingga permintaan terhadap produk makanan dan minuman akan meningkat,” ujar Hutama Sugandhi, ketua Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia sebagaimana dikutip Bloomberg, Jumat (21/2/2014).