Bisnis.com, JAKARTA—Harga emas terus menanjak hingga pekan kedua setelah data ekonomi AS tidak sebaik yang diperkiraan, sedangkan kekhawatiran bahwa pertumbuhan akan terganggu oleh kasus shutdown pemerintah AS, memicu spekulasi bank sentral negara itu akan menunda pengurangan stimulus.
Harga emas di pasar spot turun 0,2% menjadi US$1.344,47 per ounce pukul 09.00 waktu Singapura atau pukul 08.00 WIB, sehingga memangkas penguatan harga per pekan hingga 2,1% setelah naik 3,5% pada periode yang sama sebelumnya. Dinamika itu merupakan yang terbaik sejak pekan beberapa pekan hingga 23 Agustus.
Harga emas naik US$1.352.06 kemarin atau yang tertinggi sejak 30 September. Sementara itu, kontrak emas untuk pengiriman Desember turun 0,4% menjadi US$1.345,10 per ounce di bursa Comex.
Harga emas turun 20% tahun ini di tengah spekulasi bank sentral As akan mengurangi stimulus, sedangkan shutdown pemerintah AS diduga ikut memangkas pertumbuhan setidaknya 0,25%.
“Pengetatan stimulus tidak akan dilakukan meski sejumlah data ekonomi menunjukkan perkembangan negatif,” ujar Jonathan Barratt, CEO Barratt’s Bulletin di Sydney sebagaimana dikutip Bloomberg, Jumat (25/10/2013).