Bisnis.com, JAKARTA—Kendati terus melakukan penjualan aset dan dililit perkara utang obligasi, PT Bakrieland Development Tbk (ELTY) diketahui masih akan melakukan melakukan ekspansi dengan membuat kota mandiri senilai lebih dari Rp7 triliun.
“Yang proyeksi Rp7 triliun itu memang benar, kita berencana membuat semacam kota mandiri di Sidoarjo. Tapi itu proyek jangka panjang, tidak dalam setahun jadi,” ujar Chief Corporate Affairs PT Bakrieland Development Yudy Rizard Hakim kepada Bisnis, Jumat (20/9/2013).
Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, ekspansi di Sidoarjo tersebut dimulai adalah dengan melakukan penyertaan modal kepada PT Mutiara Masyhur Sejahtera (MMS) selaku pengembang di kota tersebut senilai Rp1,2 triliun.
Luas lahan di Sidoarjo tersebut diketahui sebesar 220 ha terletak di tengah kota Sidoarjo, dan 280 ha lahan terletak berbatasan dengan area pantai yang dapat dikembangkan menjadi kawasan wisata.
Lebih lanjut, total nilai proyek sekitar Rp7 triliun tersebut diketahui belum termasuk pada akuisisi lahan dan investasi atas pengembangan lahan seluas 280 ha di tepi pantai. Bakrieland awalnya akan membangun infrastruktur terlebih dahulu, sementara pengembangan proyek bakal dimulai pada 2014.
Adapun saat ini Bakrieland terlilit kasus gugatan oleh para pemilik obligasi perseroan. Hal itu lantaran Bakrieland tidak sanggup membayar surat utang tersebut sebesar US$155 juta atau sekitar Rp1,75 triliun.
Para pemilik obligasi menyatakan, Bakrieland telah menjual berbagai aset pentingnya dalam 12 bulan terakhir yang jumlahnya lebih besar dari pokok pinjaman obligasi. Namun, perseroan belum juga membayar utang pokok pinjaman obligasi.
Sebelumnya Bakrieland telah banyak menjual aset, salah satunya melepas lahan seluas 3 ha di Rasuna Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, senilai Rp868,9 miliar kepada perusahaan properti milik Grup Sinar Mas, PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE).
Selain itu, perseroan melalui anak usahanya PT Superwish Perkasa juga menjual lagi tanah senilai Rp747,63 miliar seluas hampir 2,4 ha di Kelurahan Karet, Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan, kepada anak usaha Bumi Serpong lainnya, PT Sinar Mas Teladan.
Dananya bukan untuk membayar utang, melainkan akan digunakan PT Bakrie Swasakti Utama untuk mengakuisisi PT Mutiara Masyhur Sejahtera dan melimpahkan kepemilikannya kepada Minarak Labuan Lo Ltd, perusahaan afiliasi Bakrieland.
Penjualan aset-aset tersebut belum termasuk penjualan seluruh ruas tol milik PT Bakrie Toll Road, anak usaha Bakrieland, kepada Grup MNC, milik Hary Tanoesoedibjo.
Diketahuai ruas tol tersebut bernilai sekitar Rp2 triliun itu meliputi Kanci-Pejagan (35 km), Pejagan-Pemalang (57 km), Pasuruan-Probolinggo (45,3 km), Batang-Semarang (75 km), dan Ciawi-Sukabumi (54 km).
Selain ruas tol, grup milik Hary Tanoe tersebut melalui PT MNC Land Tbk (KPIG) juga mengambil alih Lido Lakes Resort, aset Grup Bakrie lainnya di bawah PT Lido Nirwana Parahyangan, anak usaha Bakrieland, dengan nilai sekitar Rp1,39 triliun.
Lebih lanjut, transaksi antara Bakrieland dan MNC Land juga berlanjut setelah PT Bali Nirwana Resort dijual oleh perseroan milik keluarga Bakrie tersebut kepada entitas milik Hary Tanoe sebesar Rp1,71 triliun.
Saat ini perseroan juga masih berencana untuk menjual kepemilikan PT Bukit Jonggol Asri kepada PT Sentul City Tbk (BKSL) sebesar 35%, sehingga nantinya kepemilikan Sentul City naik menjadi 100%.
“Saat ini kami memang berencana menjual saham Bukit Jonggol kepada Sentul City. Sementara masih dalam proses, kita tunggu finalisasinya saja,” imbuh Yudy. (ra)