Bisnis.com, JAKARTA -- Semakin melebarnya kisaran imbal hasil yang masuk pada lelang sukuk, Selasa (17/9/2013), jika dibandingkan lelang sukuk pada dua pekan sebelumnya mengindikasikan meningkatnya volatilitas di pasar obligasi negara.
“Contohnya seri PBS005 sekarang imbal hasilnya di 9,125% - 11,5%, padahal pada lelang sukuk sebelumnya 9,325% - 11,5%,” tutur Fakhrul Aufa, analis obligasi PT Penilai Harga Efek Indonesia, Selasa (17/9/2013).
Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU) Kementerian Keuangan melaporkan nilai penawaran masuk ke lelang sukuk, Selasa (17/9), hanya mencapai Rp6,49 triliun, turun 30,2% dari Rp9,3 triliun pada lelang sebelumnya.
Adapun, nominal yang dimenangkan dalam lelang sukuk tersebut Rp1,1 triliun dengan rincian seri SPN Rp748 miliar, PBS005 Rp199 miliar, dan PBS006 Rp153 miliar.
Kendati terdapat penurunan penawaran masuk, Fakhrul menilai minat investor terhadap obligasi negara masih besar kendati pasar masih dibayang-bayangi ketidakpastian rencana pengurangan stimulus the Fed.
Saat ini, lanjutnya, pemerintah lebih selektif untuk menyerap penawaran masuk mengingat dana yang berhasil diserap dari lelang obligasi pada kuartal III/2013 sudah mencapai 90% dari target yang ditetapkan. (ra)