Bisnis.com, JAKARTA - Return obligasi pemerintah secara akumulatif mencapai 5% selama sepekan lalu, obligasi Indonesia mencatatkan kinerja terbaik di antara negara emerging market lainnya.
Menurut data HSBC Bond Index, total return surat utang Indonesia selama sepekan mencapai 1,43%, atau meningkat jika dibandingkan pencapaian pada pekan sebelumnya yang mencatatkan kerugian 0,94%.
Catatan tersebut lebih baik jika dibandingkan dengan total return yang dihasilkan dari obligasi Singapura yakni sebesar 0,78%, Korea Selatan 0,52%, Malaysia 0,32%, Thailand 0,17%, dan Filipina sebesar 0,03%.
Dini Agmivia, analis obligasi PT Maybank Kim Eng Securities, menuturkan kendati return yang dihasilkan obligasi Indonesia tertinggi selama sepekan lalu, ketahanannya terhadap sentimen negatif masih dipertanyakan.
"Sekarang ini masalah fundamental yang masih menjadi persoalan," ujarnya hari ini, Selasa (17/9/2013),
Rally pasar obligasi beberapa hari lalu dinilai belum terlalu kuat. Terbukti, pasar obligasi pada Selasa (17/9) kembali terkoreksi setelah rebound selama tiga hari berturut-turut setelah Bank Indonesia menaikkan suku bunga acuan ke level 7,25%.
Menurut data PT Penilai Harga Efek Indonesia (Indonesia Bond Pricing Agency/IBPA), imbal hasil obligasi acuan bertenor 10 tahun FR0063 kemarin ditutup pada level 8,13%, atau naik 21 basis poin jika dibandingkan dengan hari sebelumnya 7,92%.
Sementara itu, imbal hasil surat utang negara bertenor pendek 5 tahun FR0066 juga naik 8 basis poin menjadi 7,59%, sementara untuk obligasi FR0065 bertenor 20 tahun ditutup pada level 8,62%, naik 25 basis poin dari hari sebelumnya 8,37%.