Bisnis.com, JAKARTA -- Setelah mencapai harga terendah tahun ini yakni di level 78,985% pada akhir pekan lalu, harga obligasi acuan bertenor 10 tahun kembali naik 49 basis poin menjadi 79,4778% pada penutupan perdagangan Senin (9/9/2013).
Berdasarkan data PT Penilai Harga Efek Indonesia (Indonesia Bond Pricing Agency/IBPA), imbal hasil obligasi berseri FR0063 tersebut turun 9 basis poin dari 8,90% pada hari sebelumnya menjadi 8,81%.
Sementara itu, imbal hasil surat utang negara 5 tahun FR0066 ditutup pada level 8,01%, turun 3 basis poin dari 8,04%, sedangkan obligasi bertenor 20 tahun FR0065 ditutup pada level 9,22%.
"Meskipun hari ini pasar membaik, kami masih mengkhawatirkan dampak dari pelemahan rupiah," ungkap Amir Dalimunthe, Debt Research Analyst PT Danareksa Sekuritas, Senin (9/9/2013).
Berdasarkan data kurs valas Bloomberg, rupiah melemah 2,39% ke level Rp11.443 per dolar AS pada pukul 15.14 WIB.
Sementara itu, Bank Indonesia mematok kurs tengah pada level Rp11.188 per dolar AS, menguat 0,11% dibandingkan dengan patokan kurs tengah akhir pekan lalu Rp11.200 per dolar AS.