Bisnis.com, NEW YORK - The Federal Reserve diyakini masih akan menjalankan kebijakan mengurangi pembelian obligasinya walaupun data pekerjaan yang baru saja dirilis tidak sesuai dengan perkiraan.
Menurut Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat, data nonfarm payrolls tercatat mencapai 169.000 pada bulan lalu yang mengindikasikan pertumbuhan ekonomi AS akan sedikit melambat pada kuarta III/2013.
Adapun, indeks pengangguran di negara tersebut turun menjadi 7,3% atau yang terendah sejak 2008.
Data pekerjaan ini adalah hal terakhir yang akan dilihat the Fed sebelum melakukan rapat pada 17-18 September 2013 ketika mereka akan kembali berdebat apakah akan mengurangi pembelian obligasi senilai US$85 miliar.
Stuart Hoffman, chief economist PNC Financial Services Group di Pittsburgh, menuturkan peningkatan pekerjaan cukup kuat untuk meyakinkan the Fed untuk mengurangi quantitative easing hingga US$10 miliar per bulan.
“Mungkin mereka akan menguranginya [stimulus moneter] sedikit," ungkapnya, seperti dilansir Bloomberg, Sabtu (7/9/2013).
Menurutnya, perhitungan utama memang menunjukkan adanya pelemahan, tetapi pendapatan yang diterima pekerja dari gaji dan lembur cukup positif. "Bagi saya ini seperti menang satu, kalah satu," ujarnya.