Bisnis.com, JAKARTA – Otoritas jasa keuangan (OJK) mencatat sebanyak 5 emiten masih melanjutkan rencana penawaran saham umum perdana pada paruh kedua tahun ini.
Noor Rachman, Deputi Dewan Komisioner Bidang Pengawas Pasar Modal II OJK, menuturkan terdapat satu emiten yang menunda penawaran saham perdana pada tahun ini karena kondisi pasar yang berfluktuasi.
“Ada enam emiten yang on the pipe line [siap untuk IPO], satu menunda rencananya,” ujarnya hari ini, Kamis (5/9/2013).
Kelima emiten yang merencanakan penawaran saham perdana tersebut adalah PT Link Net Tbk, PT Bank Index Selindo Tbk, PT Arta Prima Indonesia, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, dan PT Grand Kartech Tbk.
Di tengah pasar yang bergejolak, PT Siloam International Hospitals terpaksa menurunkan kisaran harga initial public offering (IPO) menjadi Rp9.000-Rp9.500 per saham dengan kapitalisasi pasar Rp10,4 triliun-Rp11 triliun.
Sebelumnya Siloam berencana melepas saham ke publik dengan harga pada kisaran Rp11.200-Rp14.200 per lembar saham dengan target kapitalisasi pasar sebesar Rp13 triliun-Rp16,5 triliun.
Selain menurunkan harga, Siloam juga akan menyesuaikan jumlah saham baru yang akan ditawarkan melalui IPO menjadi sebanyak-banyaknya 156,1 juta saham, jumlah tersebut lebih rendah dibandingkan rencana awal sebanyak 162,75 juta saham baru.