Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nilai Tukar Dolar AS Melemah 0,2%

Bisnis.com, JAKARTA - Keperkasaan dolar AS mulai susut. Setelah empat hari begitu kuat mendominasi terhadap mata uang asing, Senin (26/8/2013), dolar AS ditaklukan Yen Jepang dan dolar Selandia Baru.

Bisnis.com, JAKARTA - Keperkasaan dolar AS mulai susut. Setelah empat hari begitu kuat mendominasi terhadap mata uang asing, Senin (26/8/2013), dolar AS ditaklukan Yen Jepang dan dolar Selandia Baru.

Pelemahan dolar AS menurut ekonom terjadi sebelum  Pemerintah AS melaporkan bahwa durable goods pada Juli 2013 turun. Indeks dolar AS Bloomberg  sedikit berubah karena investor galau: apakah ekonomi cukup kuat untuk mendukung pengurangan stimulus Federal Reserve bulan depan?

Bahkan dolar Selandia Baru  menguat untuk pertama kalinya dalam enam hari. Ini dipicu oleh keuntungan dari saham Asia yang hidup kembali dengan imbal hasil yang lebih tinggi. Namun, Rupee India turun sebelum laporan pemerintah minggu ini yang memperkirakan  pertumbuhan ekonomi melambat.

"Persepsi pasar pada Fed yang meruncing pada  September masih dibagi," kata Junichi Ishikawa, seorang analis di IG Markets Securities Ltd di Tokyo. "Dolar akan terus terpengaruh oleh data ekonomi."

Dolar AS melemah 0,2%  menjadi 98,51 ¥ pada 9:01 waktu  London setelah menguat 1,2%  pekan lalu. Mata uang AS sedikit berubah pada US$1.3368 per euro. Euro melemah 0,3%  menjadi 131,70 ¥.

Pesanan durable goods AS turun 4% pada Juli dari bulan sebelumnya, ketika mereka naik direvisi 3,9%, menurut perkiraan median ekonom yang disurvei Bloomberg News sebelum laporan Departemen Perdagangan hari ini. Indkes Dolar AS Bloomberg  berada di 1.026,83 setelah naik ke 1.031,37 pada 22 Agustus, tertinggi sejak 2 Agustus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper