Bisnis.com, JAKARTA— Kejatuhan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada saat ini diyakini bersifat musiman dan bersiklus.
“Indeks ambruk saat ini bersifat musiman dan siklikal setelah secara fundamental merespon membengkaknya defisit neraca berjalan,” ujar Budi Hikmat, Kepala Ekonom PT Bahana Securities hari ini, Rabu (21/8/2013).
Dia menambahkan, dari faktor eksternal adanya kecemasan Federal Reserve AS yang akan memangkas stimulus menjadi katalis negatif. Hal itu ditambah spekulasi kondisi Indonesia setelah India mengalami kejatuhan dengan defisit neraca berjalannya.
“Untuk strategi investasi saat ini, sebaiknya investor mulai membeli SUN dan saham big caps yang tahan pelemahan,” jelasnya.
Pada perdagangan Selasa (20/8), IHSG ditutup turun 138,54 poin atau 3,21% menjadi 4.174,98 setelah pada hari sebelumnya anjlok 5,58% ke 4.313,52. Level tersebut merupakan level terendah yang baru selama 2013, setelah 4.346,47 pada 2 Januari lalu.