Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Amerika Serikat bergairah. Setelah melorot selama tiga hari, Indeks Standard & Poor 500 kembali naik menyusul data perdagangan China melampaui perkiraan dan investor mempertimbangkan klaim pengangguran sebagai petunjuk saat Federal Reserve melakukan pemotongan stimulus.
Cliffs Natural Resources Inc dan Newmont Mining Corp naik setidaknya 7,1% karena harga logam rally. Tesla Motors Inc (TSLA) melonjak 18% setelah melaporkan hasil kuartal kedua yang melampaui estimasi analis. AT & T Inc turun 0,8% karena saham telepon mengalami penurunan terbesar dalam indeks patokan. JPMorgan Chase & Co turun 0,7% lantaran kini sedang dilakukan investigasi kriminal federal untuk praktek terkait dengan penjualan obligasi berbasis mortgage.
S & P 500 naik 0,4% menjadi 1,698.07 pada 12:39 PM di New York. Indeks Dow Jones Industrial Average menambahkan 36,62 poin, atau 0,2%, ke 15,507.29. Perdagangan saham di S & P 500 2,5% di bawah rata-rata bulanan pada hari ini.
"Ini menunjukkan bahwa data bergerak ke arah yang benar, sehingga pada akhir hari menajdi katalis positif untuk saham," kata Anastasia Amoroso, Pasar Strategist Global JPMorgan Funds, yang mengawasi saham senilai US$ 400 miliar, dalam sebuah wawancara telepon .
“Mungkin ada beberapa volatilitas jangka pendek di sekitar dari dampak kebijakan Fed. Satu hal yang perlu diingat jika Fed tidak benar-benar mengurangi laju pembelian, yaitu untuk beberapa alasan yang sangat baik. "
The S & P 500 (SPX) turun 1,1% pada tiga hari pertama dalam seminggu di tengah meningkatnya spekulasi bahwa Federal Reserve akan pare pembelian obligasi tahun ini karena ekonomi menguat. Fed Bank Presiden Cleveland Sandra Pianalto kemarin mengatakan telah terjadi "perbaikan yang berarti" di pasar tenaga kerja dan skala belakang stimulus dapat dibenarkan jika terus.