Bisnis.com, JAKARTA — PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) akhirnya merilis laporan keuangan kuartal I/2013. Selama tiga bulan pertama tahun ini, perseroan membukukan laba bersih komprehensif sebesar US$2,87 juta, merosot 42,4% dari periode yang sama tahun lalu US$4,98 juta.
Sejalan dengan itu, laba bersih per saham dasar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk juga turun dari US$0,00006 per saham jadi US$0,00002 per saham.
Seperti dikutip dari laporan keuangan, Senin (5/8/2013), dari sisi penjualan sebenarnya berhasil mencapai US$178,9 juta, naik 58,3% dari US$112,9 juta. Dari jumlah itu, mayoritas sekitar 60,4% atau US$108,06 juta merupakan hasil penjualan di dalam negeri.
Pelanggan-pelanggan perseroan di dalam negeri adalah PT PLN (Persero), PT Pertamina (Persero), PT Petrokimia Gresik (Persero), PT Pertagas Niaga, PT Pupuk Kujang, PT Riau Andalan Pulp & Paper, dan PT Indogas Kriya Dwiguna. Sedangkan, pelanggan di luar negeri di antaranya adalah China Offshore Oil (Singapore) International Pte Ltd.
Meski penjualan naik, beban pokok penjualan juga naik signifikan, yakni naik 84,7% dari US$65,86 juta menjadi US$121,7 juta.
Menanggapi peningkatan penjualan pada kuartal I/2013, Direktur Utama Energi Mega Persada Imam Agustino mengatakan hal itu didorong oleh kenaikan harga jual gas dan peningkatan produksi harian.
Pada kuartal I/2013, produksi perseroan naik 68% menjadi 48.500 barel ekuivalen per hari, atau untuk minyak sebanyak 12.370 barel minyak per hari (bph) dan untuk gas sebesar 216 juta kaki kubik gas per hari (MMscfd).
“Sebagian besar volume minyak berasal dari wilayah operasi kami di Blok Malacca Strait yaitu 3.960 bph dan Blok ONWJ yaitu 7.100 bph,” ujarnya seperti dikutip, Senin (5/8/2013).
Sementara, produksi gas masih didominasi oleh Blok Kangean yakni sebanyak 134 MMscfd, Blok ONWJ sebanyak 42 MMscfd, dan Blok Bentu sebanyak 25 MMscfd.
“Keempat aset tersebut terus mendorong pertumbuhan produksi perusahaan kami di tahun ini dan juga nanti di tahun depan. Realisasi harga jual gas kami juga mengalami peningkatan sebesar 37% dari tahun lalu,” ujarnya.