BISNIS.COM, JAKARTA—Perusahaan energi terintegrasi, PT Indika Energy Tbk (INDY), telah menggunakan belanja modal sebesar US$28,4 juta selama 3 bulan pertama tahun ini.
Berdasarkan data perseroan, Senin (13/5/2013), belanja modal yang sudah digunakan mencapai 36,3% dari total alokasi belanja modal Indika pada tahun ini sebesar US$78,2 juta.
Adapun dari belanja modal US$28,4 juta tersebut paling banyak digunakan untuk mendukung kinerja PT Petrosea Tbk (PTRO) sebesar US$19,3 juta.
Selanjutnya, untuk PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk (MBSS) sebesar US$4,3 juta, untuk Tripatra US$0,4 juta, untuk sektor sumber daya alam US$4 juta, dan kebutuhan holding sebesar US$0,4 juta.
Pepanjang tahun lalu, perseroan hanya menghabiskan 82,9% atau sekitar US$212,5 juta dari total belanja modal yang dianggarkan sebesar US$256,2 juta.
Selama kuartal I/2013, Indika membukukan laba bersih US$12,7 juta, anjlok 78,27% dari periode yang sama tahun lalu US$58,46 juta. Dari jumlah tersebut, laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$9,15 juta, anjlok 81,8% dari US$50,28 juta.
Dari sisi pendapatan, pendapatan Indika sebenarnya berhasil mencapai US$185,36 juta, naik 14,27% dari US$162,2 juta. Pendapatan itu paling banyak berasal dari kontrak dan jasa US$183,6 juta, sedangkan dari penjualan batu bara hanya US$1,76 juta.
Meski pendapatan naik, beban pokok kontrak dan penjualan juga naik 16,65% dari US$122,86 juta menjadi US$143,32 juta. Pos beban umum dan administrasi serta beban keuangan juga naik masing-masing 9,6% dan 31,34%.