Bisnis.com, JAKARTA - Kendati memiliki pangsa pasar paling kecil, PT Wismilak Inti Makmur Tbk membukukan lonjakan pendapatan dan laba bersih paling tinggi dibandingkan dengan tiga emiten rokok lainnya yang memiliki nilai penjualan jauh lebih besar.
Dengan total nilai penjualan yang hanya Rp806 miliar pada paruh pertama tahun ini, Wismilak mencetak pertumbuhan pendapatan sebesar 66,5% dibandingkan dengan Rp484 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Laba bersih emiten dengan kode saham WIIM itu bahkan melonjak 103% menjadi Rp79,1 miliar dibandingkan dengan Rp38,9 miliar pada semester I/2012. Dengan demikian, margin laba bersih terhadap pendapatan naik menjadi 9,8% dibandingkan dengan 8% pada paruh pertama tahun lalu.
Dalam hasil risetnya, analis PT Mandiri Sekuritas Herman Koeswanto menyebutkan kinerja Wismilak tersebut telah mencapai 58% dari ekspektasi pencapaian hingga akhir tahun. Kinerja tersebut bahkan mencapai 68,6% dari konsensus pelaku pasar.
Menurut Herman, Wismilak memetik hasil dari upaya memperkaya varian produk setelah pada kuartal I/2013 meluncurkan merek dagang anyar yakni Diplomat Mild. Pertumbuhan volume produk juga diperkuat agresivitas penaikan rerata harga jual (average selling price/ASP) sebesar 17% hingga 18% sejak awal tahun.
Sementara itu, PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) yang memiliki pangsa pasar paling besar, mencetak pertumbuhan pendapatan sebesar 13,5% menjadi Rp36,2 triliun dibandingkan dengan Rp31,89 triliun pada paruh pertama tahun lalu.
Laba HM Sampoerna bahkan hanya tumbuh 2,6% menjadi Rp5,01 triliun dibandingkan dengan Rp4,88 triliun pada semester I tahun lalu.
Tak jauh berbeda dengan Sampoerna, penjualan PT Gudang Garam Tbk (GGRM) tumbuh 13,1% menjadi Rp26,64 triliun dibandingkan dengan Rp23,56 triliun pada semester I tahun lalu, dengan laba yang naik 4,8% menjadi Rp2,2 triliun dibandingkan dengan sebelumnya Rp2,1 triliun.
BACA SELENGKAPNYA: http://epaper.bisnis.com/index.php/ePreview?IdCateg=201308013313#