Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Philip Morris Siap Tadah Dividen HM Sampoerna (HMSP) Rp6,04 Triliun

PT Philip Morris Indonesia akan menerima dividen tunai sebesar Rp6,04 triliun dari PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (HMSP) atas kinerja tahun buku 2024.
Ibad Durrohman,Dionisio Damara Tonce
Selasa, 27 Mei 2025 | 13:33
Pekerja menata bungkus rokok bercukai di salah satu minimarket di Jakarta. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pekerja menata bungkus rokok bercukai di salah satu minimarket di Jakarta. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — PT Philip Morris Indonesia siap menadah kucuran dividen tunai tahun buku 2024 senilai Rp6,04 triliun dari emiten rokok, PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (HMSP).

Philip Morris merupakan pengendali saham HMSP. Jumlah yang mereka pegang sebanyak 107,52 miliar lembar (107.523.239.925) atau setara dengan 92,44% kepemilikan hingga akhir April 2025. Dengan asusmsi kepemilikan tersebut tidak berubah, Philip Morris ditaksir mendapatkan jatah sekitar Rp662,44 miliar dari agenda pembagian dividen tunai HM Sampoerna pada 2025.

Sebagai infromasi, PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (HMSP) mengumumkan akan membagikan dividen tunai sebesar Rp6,53 triliun untuk tahun buku 2024.

Keputusan tersebut disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang berlangsung di Jakarta pada hari ini, Selasa (27/5/2025).

Berdasarkan laporan Stockbit, dividen yang dibagikan HMSP setara dengan Rp56,2 per saham. Nilai ini juga mencerminkan rasio pembayaran dividen sekitar 98% dari laba bersih 2024, atau turun dari rasio tahun sebelumnya yang tembus 100%.

“Mengindikasikn dividend yield 8,7% berdasarkan harga saham intraday pada hari ini di Rp645 per saham. Cum date di pasar reguler dan negosiasi pada 10 Juni 2025, sementara tanggal pembayaran pada 26 Juni 2025,” tulis laporan Stockbit.

Sepanjang 2024, HM Sampoerna mengalami tekanan pada sisi penjualan. Penurunan volume penjualan berdampak pada penurunan pangsa pasar perusahaan.

Mengacu laporan Philip Morris International, HMSP membukukan penjualan sebesar 80,8 miliar batang sepanjang 2024, turun 3,7% dari 84 miliar batang pada 2023.

Penurunan tersebut menyebabkan pangsa pasar perusahaan mengalami penyusutan secara tahunan dari posisi 28,7% menjadi 27,4% sepanjang tahun lalu.

Di sisi lain, industri rokok nasional mencatat pertumbuhan dengan total volume penjualan mencapai 295,5 miliar batang atau naik 1,1% year on year (YoY).

Dari sisi segmentasi produk, penjualan rokok konvensional HMSP tercatat mencapai 79,6 miliar batang atau turun 4,5% YoY dari 83,4 miliar batang. Namun, produk alternatif seperti IQOS membukukan pertumbuhan signifikan, dengan volume penjualan yang melonjak hampir dua kali lipat menjadi 1,2 miliar batang.

Dari sisi kinerja keuangan, HMSP mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp6,64 triliun, turun 17,92% YoY. Kendati demikian, penjualan bersih naik tipis 1,64% YoY menjadi Rp117,88 triliun.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper