Bisnis.com, LONDON — Kopi robusta menanjak selama 5 hari terakhir di London, sedang arabica melambung sebelum cuaca dingin menghantam pemasok terbesarnya,Brasil.
MDA Weather Services di Gaithersburg, Maryland mengatakan cuaca dingin menjadi ancaman serius di Brasil pada 23-24 Juli ini, terutama di bagian selatan wilayah perkebunan kopi. Harga kopi Arabica yang tercatat kemarin menandai prediksi pasar bahwa cuaca dingin tak akan melanda perkebunan utama.
Sterling Smith, analis bursa berjangka di Citigroup Inc di Chicago mengatakan, “Isu dan kekhawatiran soal cuaca ini akan menciptakan reli harga yang sangat tajam.” Dia menambahkan, tanpa isu cuaca pasar akan sulit menjaga reli harga tersebut.
Komoditas kopi Arabica untuk pengiriman bulan September menanjak 1,2% ke level US$1.2905 per pound pukul 4:42 waktu New York, Jumat (19/7/2013) di ICE Futures AS. Sementara itu, robusta untuk pengiriman September melonjak 0,9% menjadi US$1.987 per ton (90,2 sen per pound) di NYSE Liffe London.
Adapun coklat naik ke level tertinggi selama 8 bulan. Pasar bursa berjangka di London mencatat coklat menanjak sebanyak 0,8% ke level 1.605 poundsterling (US$2.447) per ton, harga kontrak aktif tertinggi sejak 15 November. Di New York, coklat juga naik 1% menjadi US$2.370 per ton.
Sementara itu, gula putih atau gula murni tercatat tak berubah pada level US$463,90 per ton dan raw sugar meningkat 0,2% menjadi 16,21 sen per pound.