BISNIS.COM, TOKYO — Harga tembaga menjelang data perdagangan China yang akan dirilis hari ini berfluktuasi karena kekhawatiran pasokan tambang menjadi bahan pertimbangan terhadap spekulasi bahwa Federal Reserve AS akan melanjutkan stimulus.
Nilai kontrak tembaga untuk pengiriman 3 bulan di London Metal Exchange sedikit berubah pada US$7.397 per ton, setelah diperdagangkan antara US$7.360 dan US$7.415.25. Nilai kontrak untuk pengiriman Juli di Comex juga sedikit berubah menjadi US$3,357 per pon.
Sementara kecelakaan di area tambang Grasberg milik Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc (FCX), Indonesia memicu kekhawatiran pasokan. Presiden Fed Chicago, Charles Evans mengatakan bahwa ekonomi AS "meningkat cukup banyak" dan pertumbuhan harus mandiri pada tahun 2014, memicu spekulasi The Fed mungkin mengurangi pembelian obligasi bulanan.
"Kecelakaan di tambang Freeport, Indonesia telah memberikan dukungan ke pasar tembaga," kata Chae Un Soo, pedagang logam di Korea Exchange Bank Futures Co, Seoul seperti dikutip di Bloomberg, Selasa (21/5/2013).
Lebih lanjut, pekerjaan telah dihentikan di Grasberg, tambang tembaga kedua terbesar di dunia, karena terowongan runtuh pada tanggal 14 Mei, dan jumlah korban tewas telah meningkat menjadi 17.
Adapun nilai kontrak untuk pengiriman September di Shanghai Futures Exchange naik 1,4% menjadi 53.250 yuan (US$8,682) per ton.