BISNIS.COM, TOKYO—Harga karet naik untuk hari ketiga ke level tertinggi dalam seminggu setelah penaikan harga minyak mentah mendorong daya tarik komoditas tersebut sebagai alternatif untuk produk-produk sintetis.
Nilai kontrak untuk pengiriman Oktober naik sebanyak 1,7% menjadi 294,4 yen per kilogram (US$2.868 per metrik ton), level tertinggi sejak 13 Mei.
Kontrak yang paling aktif diperdagangkan pada 290,9 yen di Tokyo Commodity Exchange pukul 10.32, Selasa lalu. Mengurangi penurunan tahun ini menjadi 3,8%.
Adapun minyak mentah di New York diperdagangkan mendekati level tertinggi dalam hampir 2 bulan sebelum data pemerintah yang mungkin akan menunjukkan stok AS jatuh untuk minggu kedua, jangka penurunaan terpanjang tahun ini.
Mata uang Jepang melemah ke 102,77 per dolar, mendekati level terendah dalam 4 tahun dari 103,31 per dolar dan membuat kontrak berjangka dengan denominasi yen lebih menarik bagi investor.
"Karet menuju reli penaikan harga di tengah optimisme harga minyak karena pemulihan ekonomi global," ujar Takaki Shigemoto, analis di perusahaan riset JSC Corp di Tokyo seperti dikutip di Bloomberg (21/5).
Presiden Federal Reserve Bank of Chicago, Charles Evans mengatakan ekonomi AS telah meningkat "cukup banyak" setelah bank sentral mempertahankan proses stimulus dan mengungkapkan keyakinan para pembuat kebijakan memiliki alat yang diperlukan dalam memantau pasar untuk ekses.
Sementara menurut Institut Penelitian Karet Thailand, karet free on board Thailand naik 1,1% menjadi 89,85 baht (US$3,01) pada Senin lalu.
Lebih lanjut, karet untuk pengiriman September di Shanghai Futures Exchange naik 0,6% menjadi 20.630 yuan (US$3,365) per ton.
Berdasarkan survei dari 9 gudang di Shanghai, Shandong, Yunnan, Hainan dan Tianjin, persediaan karet mentah turun untuk minggu kedua sebesar 930 ton menjadi 120.160 ton. (ra)