BISNIS.COM, JAKARTA—Perusahaan kontraktor pelat merah PT Hutama Karya (Persero) masih menunggu izin dari Otoritas Jasa Keuangan untuk menerbitkan obligasi Rp750 miliar yang dijadwalkan Juni 2013.
Direktur Utama Hutama Karya Tri Widjajanto mengatakan setelah memperoleh izin dari lembaga itu, perseroan baru akan melakukan tahap selanjutnya, seperti paparan publik, due diligence, dan bookbuilding.
“Kebutuhan dana sangat mendesak untuk ekspansi bisnis perseroan sehingga kami berharap penerbitan obligasi bisa dilakukan secepat mungkin. Saat ini, masih on progress,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (21/5).
Manajemen perseroan telah melakukan paparan publik terbatas (mini expose) dengan Bursa Efek Indonesia yang digelar 11 April 2013 lalu.
Selain itu, perseroan telah menggelar seleksi (beauty contest) terhadap tiga badan usaha milik negara yang akan bertindak sebagai penjamin emisi (underwriter) atas penerbitan surat utang tersebut.
Setelah dilakukan seleksi, akhirnya menunjuk dua perusahaan efek milik pemerintah PT Mandiri Sekuritas dan PT Danareksa Sekuritas sebagai penjamin emisi (underwriter) dalam rencana tersebut.
Dana hasil penerbitan surat utang tersebut akan digunakan untuk modal kerja dan investasi anak usaha, yakni membiayai sekitar 12 proyek investasi perusahaan tersebut, seperti jalan tol, properti, pembangkit listrik milik swasta (independent power plant/IPP), dan pelabuhan.