BISNIS.COM, JAKARTA—Seiring revisi peringkat utang Indonesia dari positif menjadi stabil, indeks harga saham gabungan (IHSG), dalam sepekan ini, akan bergerak konsolidasi dengan kecenderungan melemah terbatas.
Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada mengatakan secara teknikal mingguan, IHSG masih berada di area jenuh beli. Dalam sepekan ini, lanjutnya, sentimen positif tambahan cukup terbatas sehingga rentan mengalami pelemahan.
“Pekan ini sentimen positif cukup terbatas, hanya berharap dari rilis data-data ekonomi dan kemungkinan berita-berita umum emiten. Apabila rilisnya kurang begitu baik, peluang melemah cukup besar,” ujarnya, Minggu (5/5/2013).
Dari indikator tersebut, sektor industri dasar, keuangan, barang-barang konsumsi, infrastruktur dan properti menjadi perhatian dalam pekan ini. Selain itu, saham-saham pilihan a.l seperti SMGR, CPIN, BBCA, SMCB, BMRI, MAIN, BBKP, BDMN, PGAS, BSDE, APLN, AISA, dan MYOR.
Adapun data-data ekonomi yang akan menjadi perhatian sentimen pada pekan ini a.l GDP growth rate (yoy) & (qoq), consumer confidence, danunemployment rate Indonesia; Balance of trade dan inflation rate China; Markit services PMI, retail sales, & sentix investor confidence Zona Eropa.
Reza juga menyebutkan jika turunnya proyeksi rating utang Indonesia oleh lembaga pemeringkat Standard & Poor's (S&P) merupakan efek dari ketidakpastian kebijakan pemerintah, sehingga semakin membuat kondisi IHSG semakin suram.
“Padahal saat itu, bursa saham AS, Eropa dan Asia sedang hijau-hijaunya. Dalam sepekan, asing mencatatkan nett sell sebesar Rp398,26 miliar [apabila tidak memasukkan transaksi crossing saham IMAS] atau lebih rendah dari pekan sebelumnya sebesar Rp475,97 miliar,” jelasnya.
Sebelumnya sejumlah analis menilai penurunan proyeksi peringkat utang tersebut merupakan imbas dari ketidakpastian rencana pemerintah terkait kebijakan harga BBM bersubsidi, sehingga mennjadi sentimen buruk terhadap pelaku pasar terutama investor asing.
Seiring penurunan proyeksi peringkat utang itu, lembaga pemeringkat tersebut menaikkan peringkat utang Filipina menjadi investment grade. Alhasil, kenaikan peringkat utang Filipina tersebut akan menjadi perhatian investor asing dalam beberapa waktu mendatang.
Sementara itu, Christandi Rheza, analis Sinarmas Securities, mengatakan pada perdagangan saham, Senin (6/5), IHSG diprediksi bergerak melemah di levelsupport resistance 4.856-4.950.
“Dirilisnya data unemployment rate AS yang diperkirakan akan stagnan di level 7,6% akan mempengaruhi laju IHSG. Dari dalam negri, GDP Indonesia diperkirakan akan mengalami kenaikan sebesar 1,52% secara kuartalan, sehingga menjadi sentimen tambahan terhadap indeks,” tuturnya.
Adapun, saham-saham pilihan untuk perdagangan saham Senin (6/5) a.l seperti saham ROTI, MYOR, UNVR, dan MDRN.