Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PREDIKSI INDEKS: IHSG akan Bergerak di Rentang 5.030-5.260

BISNIS.COM, JAKARTA - Bursa AS kembali menguat pada perdagangan Selasa (28/5/2013), setelah mengalami penurunan minggu lalu. Sentimen positif tersebut, Henan Putihrai Analytics memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) akan bergerak di kisaran 5.030—5.260.

BISNIS.COM, JAKARTA - Bursa AS kembali menguat pada perdagangan Selasa (28/5/2013), setelah mengalami penurunan minggu lalu.

Sentimen positif tersebut, Henan Putihrai Analytics memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) akan bergerak di kisaran 5.030—5.260.

Untuk saham-saham pilihan yang diperdagangkan hari ini, perhatikan ASII, TLKM, PGAS, TRAM, BMRI.

Penguatan di bursa AS terdongkrak tingkat kepercayaan konsumen naik pada level 76,2 pada Mei, yang melambangkan tingkat optimisme masyarakat terhadap ekonomi AS selama 6 bulan ke depan.

Sejalan dengan hal tersebut, pasar real estate kembali menunjukkan perbaikan, indeks harga rumah di 20 kota AS naik 10,9% (y-o-y) pada Maret 2013 yang mengindikasikan  permintaan rumah membaik, sehingga membawa pengaruh positif pada harga.

Data ekonomi yang membaik juga memberikan pengaruh bagi yield obligasi AS, karena spekulasi investor mengenai data ekonomi yang membaik kemungkinan akan mendorong FED meredam pembelian obligasi.

Harga obligasi kembali jatuh, dan yield menguat. Yield 10-tahun naik menjadi 2,17%.  Data perekonomian AS yang membaik dan kenaikan yield obligasi menyebabkan dolar AS kembali menguat.

Para pelaku pasar memprediksi bahwa selama yield obligasi AS di atas 2%, investor kembali akan memburu dolar AS.
 
Kenaikan juga terlihat pada bursa Eropa, UK FTS 100 naik 1.6% pada level 6,762.01. Dengan earning season yang berakhir, investor akan dipengaruhi oleh data-data perekonomian AS, China dan Euro zone.

Investor juga memberikan perhatian  kepada Jepang, setelah yield 10 tahun obligasi pemerintah Jepang kembali naik ke level 0,902%.

Yield obligasi Jepang telah meningkat setelah menyentuh level terendah 0.315% pada April 2013.

Yield obligasi Jepang menyebabkan volatilitas pada harga saham Jepang yang dipucu adanya kekhawatiran investor bahwa pelonggaran kebijakan bank sentral Jepang tidak memperlihatkan efek yang diinginkan.

Saham-saham di Jepang kembali menguat pada awal perdagangan Rabu (29/5/2013) setelah nilai  tukar dolar AS terhadap Yen mengalami penguatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Fajar Sidik
Editor : Fajar Sidik
Sumber : Henan Putihrai Analytics
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper