BISNIS.COM, NEW YORK --Harga minyak dunia jatuh pada Selasa (Rabu pagi WIB), setelah data manufaktur AS yang lemah dan laporan ekonomi suram Eropa meningkatkan kekhawatiran baru tentang permintaan minyak mentah.
Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni, menetap di US$93,46 per barel atau turun US$ 1,04 dari penutupan Senin.
Patokan Eropa, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Juni, jatuh US$1,44, ditutup pada US$102,37 per barel di perdagangan London.
Kontrak WTI turun tajam pada awal perdagangan AS, setelah indeks pada aktivitas manufaktur AS di daerah Chicago secara tak terduga merosot ke dalam wilayah kontraksi pada April.
"Apa yang benar-benar memukul sentimen ... adalah angka PMI Chicago terbaru yang jatuh ke tingkat terendah sejak September 2009," kata Fawad Razaqzada, analis pasar minyak di GFT Markets.
Di sisi lain dari Atlantik, data zona euro menunjukkan tingkat pengangguran mencapai rekor 12,1% dan inflasi turun menjadi 1,2% , sementara penjualan ritel di Jerman, ekonomi terbesar di Eropa, turun.
"Pasar hanya khawatir bahwa tidak hanya ekonomi AS tetapi juga ekonomi global mungkin agak moderat dan itu menyiratkan permintaan lebih lemah," kata Bart Melek dari TD Securities.
Bank Sentral Eropa (ECB) akan mengungkapkan keputusan suku bunga terbarunya pada Kamis. Sebagian besar analis memperkirakan ECB akan memangkas suku bunga acuannya, yang sudah pada titik terendah sepanjang waktu 0,75%. (Antara/Reuters/if)
HARGA MINYAK: Turun Menjadi US$93,46, Manufaktur AS Melemah
BISNIS.COM, NEW YORK --Harga minyak dunia jatuh pada Selasa (Rabu pagi WIB), setelah data manufaktur AS yang lemah dan laporan ekonomi suram Eropa meningkatkan kekhawatiran baru tentang permintaan minyak mentah.Kontrak utama New York, minyak mentah light
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
1 jam yang lalu
Historia Bisnis: Upaya Grup Djarum Jaga Dominasi di BCA
6 jam yang lalu