Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PASAR SUN: Berpotensi Lanjutkan Penguatan Hari Ini

BISNIS.COM, JAKARTA--Optimisme pelaku pasar terhadap kondisi ekternal ditambah masih cukup tingginya appetite di pasar domestik berpotensi membuka ruang penguatan lanjutan di pasar utang Indonesia pada perdagangan hari ini, Jum'at (12/4/2013).

BISNIS.COM, JAKARTA--Optimisme pelaku pasar terhadap kondisi ekternal ditambah masih cukup tingginya appetite di pasar domestik berpotensi membuka ruang penguatan lanjutan di pasar utang Indonesia pada perdagangan hari ini, Jum'at (12/4/2013).

Ariawan, analis obligasi PT Sucorinvest Central Gani, mengatakan optimisme pelaku pasar terhadap kondisi eksternal meningkat setelah keluarnya data initial jobless claims AS yang turun lebih baik dari perkiraan.

"Hal ini kembali meningkatkan keyakinan investor akan pemulihan ekonomi AS," katanya dalam riset harian.

Dari dalam negeri, sambungnya, Bank Indonesia kembali mempertahankan suku bunga acuannya pada level 5,75% sesuai dengan perkiraan konsensus.

Dengan dipertahankannya suku bunga acuan tersebut, jelasnya, suku bunga pasar diperkirakan juga masih akan berada pada level yang rendah.

"Masih tingginya appetite investor asing terhadap pasar domestik yang tercermin dari penurunan angka CDS Indonesia juga berpotensi menjadi katalis positif terhadap pergerakan harga di pasar surat utang," tuturnya.

Menurutnya, di tengah adanya sentimen positif dari domestik maupun eksternal tersebut, potensi penguatan lanjutan di pasar surat utang Indonesia masih cukup terbuka.

Pada penutupan perdagangan kemarin, pasar surat utang Indonesia masih melanjutkan penguatan di tengah masih tingginya minat investor untuk masuk ke pasar seiring penguatan nilai tukar rupiah.

Yield SUN turun disepanjang kurva yang mana yield bertenor pendek, menengah, dan panjang rata–rata turun sebesar 7 basis poin, 2 basis poin, dan 4 basis poin.

Seri FR0064 menjadi SBN teraktif di pasar sekunder dengan total volume perdagangan mencapai Rp966,7 miliar. Pada perdagangan obligasi korporasi, seri SMMF02 menjadi obligasi yang paling banyak ditransaksikan di pasar dengan total volume perdagangan mencapai Rp860,0 miliar.

Seiring penguatan di pasar obligasi berdenominasi rupiah, harga obligasi pemerintah berdenominasi dollar juga melanjutkan penguatannya kemarin yang dimotori oleh obligasi Indo-23 dan Indo-43 yang baru diterbitkan pemerintah awal pekan ini.

Yield Indo-22 dan Indo-42 masing–masing turun 6 basis poin dan 3 basis poin ke level 3,23%, dan 4,55%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Achmad Aris
Editor : Yoseph Pencawan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper