Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PASAR SUN: Berpotensi Lanjutkan Koreksi

BISNIS.COM, JAKARTA--Pergerakan pasar surat utang domestik pada perdagangan hari ini, Selasa (16/4/2013) berpotensi mengalami koreksi lanjutan seiring sentimen negatif dari ekternal dan minimnya sentimen positif dari dalam negeri.

BISNIS.COM, JAKARTA--Pergerakan pasar surat utang domestik pada perdagangan hari ini, Selasa (16/4/2013) berpotensi mengalami koreksi lanjutan seiring sentimen negatif dari ekternal dan minimnya sentimen positif dari dalam negeri.

Ariawan, analis obligasi PT Sucorinvest Central Gani, mengatakan meningkatnya kekhawatiran pelaku pasar terhadap kondisi eksternal berpotensi membuka ruang koreksi lanjutan di pasar surat utang domestik di tengah minimnya sentimen dari dalam negeri.

Dia menjelaskan kekhawatiran investor global meningkat seiring keluarnya angka PDB China pada kuartal I/2013 yang tidak sebaik perkiraan. Selain dari China, sambungnya, data manufaktur AS dan indeks perumahan AS yang dirilis semalam juga keluar lebih buruk dari perkiraan.

"Adanya beberapa sentimen eksternal ini meningkatkan kekhawatiran pelaku pasar akan pemulihan ekonomi global yang masih akan melambat," katanya dalam riset harian.

Dia menambahkan peningkatan kekhawatiran pelaku pasar juga tercermin dari kenaikan angka VIX Index secara signifikan ke level 17,27 semalam dari level penutupan akhir pekan lalu sebesar 12,06.

Pada perdagangan kemarin, pasar surat utang Indonesia melemah pascapenguatan signifikan dalam 4 hari sebelumnya. Pelemahan pasar kali ini dimotori oleh SUN bertenor menengah dan panjang yang mana rata–rata yield bertenor menengah dan panjang naik sebesar 1 basis poin dan 2 basis poin.

Seri FR0066 menjadi SBN teraktif di pasar sekunder dengan total volume perdagangan mencapai Rp1,2 triliun. Pada
perdagangan obligasi korporasi, seri FIFA01ACN2 menjadi obligasi yang paling banyak ditransaksikan di pasar dengan
total volume perdagangan mencapai Rp288,0 miliar.

Berkebalikan dengan pasar obligasi pemerintah berdenominasi rupiah, pasar obligasi pemerintah berdenominasi dollar AS masih melanjutkan penguatannya pada perdagangan awal pekan ini di tengah tingginya minat investor untuk masuk seiring tren penurunan yield US Treasury.

Yield Indo-18, Indo-23, dan Indo-43 masing–masing turun 3 basis poin, 7 basis poin, dan 6 basis poin ke level 2,37%, 3,13%, dan 4,40%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Achmad Aris
Editor : Fahmi Achmad
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper