Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PASAR SUN: Sentimen Positif Eksternal Dorong Penguatan Jangka Pendek

BISNIS.COM, JAKARTA--Sentimen positif dari AS berpotensi membuka ruang penguatan jangka pendek di pasar surat utang domestik hari ini, Rabu (17/4/2013) di tengah minimnya sentimen dari dalam negeri.

BISNIS.COM, JAKARTA--Sentimen positif dari AS berpotensi membuka ruang penguatan jangka pendek di pasar surat utang domestik hari ini, Rabu (17/4/2013) di tengah minimnya sentimen dari dalam negeri.

Ariawan, analis obligasi PT Sucorinvest Central Gani, mengatakan optimisme investor meningkat seiring keluarnya data
perumahan AS dan produksi industri Maret yang lebih baik dari perkiraan.

Selain itu, sambungnya, rendahnya inflasi AS pada Maret juga meningkatkan keyakinan pelaku pasar bahwa Bank Sentral masih akan terus mempertahankan suku bunga acuannya di level yang rendah.

Adanya beberapa data ini direspon positif oleh pelaku pasar yang tercermin dari kenaikan bursa saham AS pasca mengalami pelemahan signifikan sehari sebelumnya, serta penurunan angka VIX Index yang juga mencerminkan meningkatnya optimisme pelaku pasar.

"Adanya sentimen dari AS ini juga berpotensi membuka ruang penguatan jangka pendek di pasar surat utang Indonesia hari ini di tengah minimnya sentimen dari dalam negeri," katanya dalam riset harian.

Menurutnya, penurunan angka CDS Indonesia juga memperlihatkan appetite investor asing yang masih cukup baik terhadap pasar domestik.

Namun demikian, sambungnya, volatilitas dalam jangka menengah diperkirakan masih akan tinggi seiring masih tingginya ketidakpastian global pascadipangkasnya proyeksi pertumbuhan ekonomi global 2013 oleh IMF menjadi 3,3% dari proyeksi sebelumnya sebesar 3,5%.

Pada perdagangan kemarin, pasar surat utang Indonesia ditutup melemah terbatas di tengah volume perdagangan yang relatif sepi. Investor cenderung wait and see seiring minimnya sentimen domestik dan adanya beberapa sentimen negatif dari eksternal.

Pelemahan pasar kali ini dimotori oleh SUN bertenor pendek, yang mana yield bertenor pendek rata–rata naik sebesar 3 basis poin, sedangkan yield bertenor menengah dan panjang relatif tidak banyak mengalami perubahan dari penutupan hari sebelumnya.

Seri SR005 menjadi SBN teraktif di pasar sekunder dengan total volume perdagangan mencapai Rp660,3 miliar.

Pada perdagangan obligasi korporasi, seri BNLI01SBCN2 menjadi obligasi yang paling banyak ditransaksikan di pasar dengan total volume perdagangan mencapai Rp117,0 miliar.

Seiring pelemahan di pasar obligasi rupiah, harga obligasi pemerintah berdenominasi dollar AS juga melemah kemarin.

Obligasi bertenor menengah dan panjang menjadi pemicu pelemahan kemarin yang mana yield Indo-23 dan Indo-43 masing–masing naik 5 basis poin dan 2 basis poin ke level 3,18%, dan 4,42%.  (ra)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Achmad Aris
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper