Bisnis.com, JAKARTA — Mirae Asset Sekuritas Indonesia memperkirakan bahwa pergerakan harga surat utang negara atau SUN hari ini, Selasa (19/3/2019) akan bervariasi.
Dhian Karyantono, analis Fixed Income Mirae Asset Sekuritas Indonesia, mengatakan bahwa di tengah minimnya rilis data krusial ekonomi AS, perkembangan pasar modal global semalam tampaknya fokus pada perkembangan Brexit dan harga minyak mentah dunia yang cenderung memberikan dampak negatif bagi harga SUN.
Terkait dengan perkembangan Brexit, usulan Theresa May untuk mengadakan Third Meaningful Vote ditolak oleh Ketua Majelis Rendah Inggris, John Bercow, yang pada akhirnya meningkatkan ketidakpastian terkait Brexit.
Pasca-ditolaknya usulan Theresa May tersebut, pelaku pasar modal global tinggal menunggu persetujuan dari anggota Uni Eropa terkait dengan perpanjangan waktu Brexit (article 50 extension) yang rencananya akan dilakukan pada Kamis dan Jumat waktu setempat.
Sentimen negatif lainnya, berasal dari tren kenaikan harga minyak mentah dunia di mana untuk kategori WTI telah mencapai level sekitar $59,09per barel atau merupakan level tertinggi sejak November 2018.
Kenaikan harga minyak mentah yang berpotensi menjadi sinyal awal dari kenaikan yield US Treasury dan yield SUN tersebut, menjadi langkah antisipatif pasar terhadap pertemuan anggota OPEC dan Non-OPEC di Azerbaijan pekan ini.
Meski demikian, pergerakan indeks dolar AS dan yield US Treasury 10 tahun pada perdagangan global semalam relatif terbatas yaitu masing-masing pada kisaran 96,50 poin dan 2,60% seiring dengan ekspektasi dovish dari hasil FOMC Meeting pekan ini.
Ekspektasi dovish FOMC Meeting juga pada akhirnya menjaga dampak dari katalis positif bagi harga SUN yang berasal dari surplus data neraca dagang Februari 2019.
"Kami masih merekomendasikan investor untuk fokus pada perdagangan SUN FR0077, FR0078, FR0065, dan FR0068," katanya dalam riset harian, Selasa (19/3/2019).
Berikut ini proyeksi rentang pergerakan harga dan imbal hasil seri-seri SUN yang likuid hari ini:
FR0063 (15 Mei 2023): 94,50 (7,17%) - 95,00 (7,03%)
FR0077 (15 Mei 2024): 103,25 (7,35%) - 103,85 (7,21%)
FR0064 (15 Mei 2028): 89,50 (7,75%) - 90,00 (7,66%)
FR0078 (15 Mei 2029): 103,50 (7,74%) - 103,90 (7,69%)
FR0065 (15 Mei 2033): 87,30 (8,15%) - 88,00 (8,06%)
FR0068 (15 Maret 2034): 102,30 (8,11%) - 103,00 (8,03%)
FR0075 (15 Mei 2038): 93,50 (8,18%) - 94,00 (8,10%)
FR0079 (15 April 2039): 101,65 (8,20%) - 102,65 (8,10%)
-REVIEW (18 March 2019)-
-PRICE OF INDONESIA GOVERNMENT BONDS-
FR0077: +21,90 bps to 103,56 (7,28%)
FR0078: +36,50 bps to 103,80 (7,70%)
FR0068: +55,60 bps to 102,77 (8,05%)
FR0079: +47,30 bps to 102,11 (8,16%)
-YIELD OF GLOBAL BONDS-
UST 2yr: +0,014 point to 2,45%
UST 5yr: +0,013 point to 2,41%
UST 10yr: +0,010 point to 2,60%
UST 30yr: +0,001 point to 3,01%
German Bund 10yr: 0 point to 0,08%
UK Gilt 10yr: -0,015 point to 1,20%
-CDS OF INDONESIA BONDS-
CDS 2yr: -2,64% to 38,14
CDS 5yr: +3,83% to 85,79
CDS10yr: -2,10% to 172,02
-CRUDE OIL PRICES -
WTI: +0,96% to $59,09 per barrel
BRENT: +0,57% to $67,54 per barrel