Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Respon Kebijakan Siprus, Bursa Asia Berjatuhan

BISNIS.COM, SYDNEY-Bursa Asia berjatuhan untuk pertama kali dalam 3 hari, menuju ke level penurunan terbesar pada bulan ini, di tengah kekhawatiran pungutan deposito bank di Siprus yang akan menjerumuskan Eropa kembali ke dalam krisis.

BISNIS.COM, SYDNEY-Bursa Asia berjatuhan untuk pertama kali dalam 3 hari, menuju ke level penurunan terbesar pada bulan ini, di tengah kekhawatiran pungutan deposito bank di Siprus yang akan menjerumuskan Eropa kembali ke dalam krisis.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks MSCI Asia Pasifik turun 1% ke level 135,24 hingga pukul 9.15 pagi waktu Tokyo sebelum bursa Hong Kong dan China dibuka. Indeks telah naik 5,6% pada tahun ini hingga pekan lalu karena sinyal data ekonomi AS yang mulai pulih dan investor bertaruh pada Bank of Japan yang akan melonggarkan kebijakan moneter.

Penurunan MSCI Asia Pasifik itu disumbang oleh penurunan saham-saham Asia seperti Nisaan Motor Co. yang turun 2,6%, BHP Billiton Ltd yang turun 2,1%. Sementara itu, saham Panasonic Corp tercatat menguat 1,2% di Tokyo karena surat kabar Nikkei melaporkan bahwa pembuat elektronik itu kemungkinan keluar dari pasar televisi plasma.

"Rencana untuk pencarian dana bailout sangat serampangan karena pungutan yang stabil merupakan potensi untuk memulai sebuah bank berjalan di Siprus dan ekonomi zona Eropa yang lebih besar yang mana keuangan publik yang sudah rapuh," kata Matthew Sherwood, Kepala Peneliti Investasi Pasar di Perpetual Investment di Sydney seperti dikutip Bloomberg.

Indeks Jepang Nikkei 225 dibuka turun 2% sedangkan indeks Australia S&P/ASX 200 turun 1,6%. Di pihak lain, indeks Korea Selatan Kospi turun 0,6%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Achmad Aris
Editor : Others
Sumber : Achmad Aris
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper