JAKARTA-Nilai tukar rupiah di tahun ini diperkirakan bergerak di level Rp9.500-Rp9.700 per dolar AS sejalan dengan pertumbuhan investasi dalam negeri yang masih meningkat.
Sekretaris Komite Ekonomi Nasional (KEN) Aviliani mengatakan Indonesia masih menjadi target tujuan investasi oleh pemilik modal, terutama asing untuk menggaet keuntungan yang jauh lebih menarik.
“Semestinya nilai tukar bisa bergerak Rp9.300-Rp9.500, tetapi karena melihat tren investasi yang masih akan masuk, nilai tukar bisa berada di level Rp9.500-Rp9.700/US$ " ujarnya, hari ini (2/3).
Dia menilai saat ini tren investasi di Tanah Air mulai mengarah ke investasi langsung, tidak lagi di investasi portofolio. Nilai investasi Indonesia saat ini mencapai 10%-11% dari produk domestik bruto (PDB).
Menariknya, komposisi investasi ini hampir seimbang antara foreign direct investment (FDI) atau investasi langsung di sektor riil dengan investasi di pasar keuangan.
"Beberapa tahun lalu, komposisi investasi di pasar keuangan masih 3 kali lipat dari FDI. Sekarang relatif seimbang. Dengan kondisi sekarang, sebenarnya jauh lebih baik”.
Dia optimistis situasi politik dalam negeri yang mulai memanas pada awal tahun ini menjelang Pemilu 2014 dinilai tidak akan mempengaruhi tren investasi.
“Politik di Indonesia itu ramainya di media aja, padahal di belakangnya baik-baik aja. Tidak perlu khawatir dengan situasi politik nasional”.(yus)