BISNIS.COM, JAKARTA-Kalangan pengamat memperkirakan tekanan terhadap Rupiah diperkirakan akan mereda pada semester kedua tahun ini dan berada di level Rp9.600-Rp9.700 per dolar AS.
Kepala Ekonom Bank Mandiri Destry Damayanti mengatakan pada semester kedua, dampak stimulus ekonomi yang dilakukan pada 2012 di negara-negara mitra dagang Indonesia seperti China, India, dan Jepang akan mulai terlihat.
"Biasanya [dampak stimulus ekonomi] ada lack 6 bulanan. Kalau perekonomian mereka membaik, akan mempengaruhi ekspor kita juga," katanya di Gedung DPR, Rabu (20/3/2013).
Saat ini, kurs tengah nilai tukar rupiah terhadap dolar AS tercatat Rp9.723/US$.
Seperti diketahui, China, India, dan Jepang termasuk negara mitra dagang utama Indonesia. Pada tahun lalu, ketiga negara itu berkontribusi sebesar 33,01% dari total nilai ekspor non migas Indonesia. Nilai ekspor non migas China, India dan Jepang tercatat sebesar US$50,5 miliar pada 2012.
Dia menambahkan pada semester awal biasanya terdapat pola pembelian dolar AS tinggi yang digunakan untuk keperluan bisnis pelaku usaha sehingga ikut menekan nilai tukar rupiah. Namun, Destry memperkirakan pada semester awal 2013 ini, rupiah masih bisa dipertahankan di level Rp9.700-9.800/US$. (26)